HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KEJADIAN HIPOTERMI PADA PASIEN PASCA SPINAL ANESTESI DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KEJADIAN HIPOTERMI PADA PASIEN PASCA SPINAL ANESTESI DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
2020-04-07
en
Thesis
text
Latar Belakang : Hipotermi pada pasien operasi dengan teknik spinal anestesi terjadi karena kombinasi dari tindakan anestesi dan tindakan operasi yang dapat menyebabkan gangguan fungsi dari pengaturan suhu tubuh yang akan menyebabkan penurunan suhu inti tubuh (care temperature). Faktor terjadinya hipotermi pasca anestesi antara lain adalah suhu kamar operasi, luas luka operasi, cairan yang dingin, usia, jenis kelamin, obat anestesi, lama operasi, dan indeks massa tubuh. Indeks massa tubuh yang rendah akan lebih mudah kehilangan panas tubuh pasca anestesi, hal ini karena dipengaruhi oleh persediaan sumber energi penghasil panas yaitu lemak yang tipis. Tujuan : Mengetahui hubungan indeks massa tubuh dengan kejadian hipotermi pada pasien pasca spinal anestesi di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Metode : Penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian observasional analitik. Sampel penelitian berjumlah 63 responden pasca spinal anestesi dengan teknik pengambilan sampel yaitu consecutive sampling, uji yang digunakan adalah Chi-Square. Hasil : Indeks massa tubuh kurus sebanyak 10 responden (15,9%), indeks massa tubuh normal sebanyak 43 responden (63,3%), indeks massa tubuh gemuk sebanyak 10 responden (15,9%), kejadian hipotermi sebanyak 50 responden (79,4%) dari 63 responden. Berdasarkan hasil perhitungan statistik didapatkan hasil bahwa ada hubungan antara indeks massa tubuh dengan kejadian hipotermi dengan nilai p value 0,002 dan nilai r = 0,418. Kesimpulan : Terdapat hubungan antara indeks massa tubuh dengan kejadian hipotermi pada pasien pasca spinal anestesi di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.