MAKANAN TAMBAHAN UNTUK ANAK USIA 12-24 BULAN DITINJAU DARI SIFAT FISIK ORGANOLEPTIK KANDUNGAN GIZI DAN DAYA TERIMA
MAKANAN TAMBAHAN UNTUK ANAK USIA 12-24 BULAN DITINJAU DARI SIFAT FISIK ORGANOLEPTIK KANDUNGAN GIZI DAN DAYA TERIMA
2017-10-27
en
Thesis
text
Latar Belakang : Usia balita perlu mendapat perhatian karena merupakan kelompok yang rawan terhadap kekurangan gizi. Mengurangi masalah kekurangan gizi yang terjadi pada kelompok usia balita perlu diselenggarakan Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi anak usia 12-59 bulan. PMT dimaksud berbasis bahan makanan lokal dengan menu khas daerah yang disesuaikan dengan kondisi setempat (Depkes, 2012)1.
Tujuan Penelitian : Membuat variasi kudapan PMT untuk anak usia 12-24 bulan ditinjau dari sifat fisik, organoleptik, kandungan gizi dan daya terima.
Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah quasy eksperimental dengan rancangan one shot case study/postes only design. Pengujian sifat fisik kudapan dilakukan oleh peneliti, pengujian sifat organoleptik dilakukan oleh panelis agak terlatih sebanyak 25 orang, pengujian kandungan gizi dilakukan di laboratorium Chem-Mix Pratama Bantul dan pengujian daya terima oleh balita di empat posyandu di Desa Sumberagung Kecamatan Moyudan.
Hasil Penelitian : Sifat fisik warna dan tekstur dari kudapan PMT yang dihasilkan beragam. Terdapat perbedaan yang bermakna pada tingkat kesukaan rasa dan tekstur. Kandungan gizi tertinggi terdapat pada kudapan bola-bola jagung dan kroket tempe. Daya terima kudapan PMT yang tertinggi terdapat pada puding ubi ungu dan kroket tempe.
Kesimpulan : Uji sifat fisik, organoleptik, kandungan gizi dan daya terima kudapan PMT menunjukkan adanya perbedaan pada masing-masing menu.
Kata Kunci : Kudapan PMT, Sifat Fisik, Organoleptik, Kandungan Gizi, Daya Terima