PENGARUH VARIASI CAMPURAN LABU KUNING DALAM PEMBUATAN SERABI TERHADAP SIFAT FISIK, ORGANOLEPTIK, KADAR BETA KAROTEN DAN DAYA TERIMA BALITA USIA 4-5 TAHUN
PENGARUH VARIASI CAMPURAN LABU KUNING DALAM PEMBUATAN SERABI TERHADAP SIFAT FISIK, ORGANOLEPTIK, KADAR BETA KAROTEN DAN DAYA TERIMA BALITA USIA 4-5 TAHUN
2017-10-27
en
Thesis
text
Latar Belakang : Indonesia saat ini masih terjadi kecenderungan meningkatnya kurang vitamin A (KVA) pada ibu dan balita di daerah miskin perkotaan. Pembuatan serabi labu kuning diharapkan dapat menjadi kudapan yang dapat memenuhi kebutuhan vitamin A dalam sehari.
Tujuan : Mengetahui perbedaan variasi campuran labu kuning dalam pembuatan serabi terhadap sifat fisik, organoleptik, kadar beta karoten dan daya terima balita usia 4-5 tahun.
Metode : Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan berbagai variasi campuran labu kuning dalam pembuatan serabi yang kemudian hasilnya akan diamati sifat fisik, organoleptik, kadar beta karoten, dan daya terima balita usia 4-5 tahun. Sifat fisik dianalisis secara deskriptif. Sifat Organoleptik dianalisis dengan statistic non parametrik menggunakan uji Kruskall Wallis. Apabila ada perbedaan dilanjutkan dengan uji Mann Whitney. Kadar beta karoten dianalisis dengan uji One Way Anova. Daya terima balita usia 4-5 tahun dianalisis secara deskriptif.
Hasil : Sifat fisik yang dihasilkan meliputi warna serabi yaitu kuning (+) hingga kuning (+++), aroma khas serabi labu kuning, rasa semakin manis, dan tekstur semakin lunak. Sifat organoleptik dari segi warna, aroma, rasa yang paling disukai adalah serabi dengan variasi campuran labu kuning 60%, sedangkan dari segi tekstur adalah serabi dengan variasi campuran labu kuning 50%. Kadar beta karoten tertinggi ada pada serabi dengan campuran labu kuning 60% yaitu sebesar 3652.1891 µg/100 g. Daya terima balita usia 4-5 tahun terhadap serabi masuk dalam kategori baik.
Kesimpulan : Ada perbedaan variasi campuran labu kuning dalam pembuatan serabi terhadap sifat fisik, organoleptik, kadar beta karoten dan daya terima balita usia 4-5 tahun.
Kata Kunci : Labu kuning, serabi, sifat fisik, organoleptik, beta karoten, daya terima