Penerapan Terapi Aktivitas Kelompok: Stimulasi Persepsi pada Pasien Risiko Perilaku Kekerasan
Penerapan Terapi Aktivitas Kelompok: Stimulasi Persepsi pada Pasien Risiko Perilaku Kekerasan
2020-05-11
en
Thesis
text
ABSTRAK
Hana Ameta Prisisca1,
Sutejo2, Sarka Ade Susana3
Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
Jl. Tatabumi No.3 Banyuraden, Gamping, Sleman
Email: hanaameta@gmail.com
Latar belakang: Permasalahan utama yang sering terjadi pada penderita gangguan jiwa berat adalah melakukan perilaku kekerasan baik pada dirinya sendiri ataupun orang lain dan lingkungannya. Dampak perilaku kekerasan yaitu perilaku menyerang atau mengancam orang lain. Terapi yang diberikan yaitu terapi aktivitas kelompok. Salah satu terapi aktivitas kelompok yang dilakukan yaitu stimulasi persepsi dalam upaya memotivasi proses berpikir dan afektif serta mengurangi perilaku maladaptif. Tujuan literatur review ini adalah mengetahui bagaimana pengaruh dari penerapan terapi aktivitas kelompok: stimulasi persepsi pada pasien risiko perilaku kekerasan.
Metode: Literature review menggunakan 3 database (IPI, E – Journal Unimus, GARUDA) yang dibatasi pada tahun 2010 sampai dengan 2020 yang membahas terapi aktivitas kelompok: stimulasi persepsi pada pasien risiko perilaku kekerasan.
Hasil: Dalam literature review ini didapatkan hasil bahwa terapi aktivitas kelompok: stimulasi persepsi merupakan terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada sekelompok pasien yang memiliki masalah sama agar dapat mempersepsikan stressor dengan benar. Hasil telaah dari ke tiga literatur penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh pada pasien risiko perilaku kekerasan yaitu mampu mengenal dan mengontrol perilaku kekerasan.
Kesimpulan: terapi aktivitas kelompok: stimulasi persepsi sangat efektif diberikan kepada pasien risiko perilaku kekerasan untuk mengenal dan mengontrol perilaku kekerasan dengan mengubah perilaku maladaptif menjadi perilaku adaptif.
Kata kunci: Risiko Perilaku Kekerasan, TAK Stimulasi Persepsi, Manajemen risiko perilaku kekerasan