PERILAKU MENGOSOK GIGI KEBIASAAN MAKAN DAN MINUM TINGGI SUKROSA DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA SISWA DI MIN JEJERAN

PERILAKU MENGOSOK GIGI KEBIASAAN MAKAN DAN MINUM TINGGI SUKROSA DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA SISWA DI MIN JEJERAN
2017-10-27
en
Thesis
text
Latar Belakang: Salah satu masalah kesehatan gigi yang terbesar yang dialami anak sekolah adalah karies gigi. Karies gigi terjadi karena perilaku menggosok gigi yang tidak baik dan kebiasaan makan dan minum tinggi sukrosa yang tidak baik. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan antara perilaku menggosok gigi, kebiasaan makan dan minum tinggi sukrosa dengan kejadian karies gigi. Metode Penelitian : Jenis penelitian termasuk penelitian observasional dengan desain penelitian cross sectional. Penelitian dilakukan di MIN Jejeran 2 pada bulan Februari sampai Mei 2017.Subyek penelitian adalah murid kelas I sampai V yang hadir dalam dan bersedia menjadi responden yang berjumlah 274 murid. Variabel penelitian adalah perilaku menggosok gigi, kebiasaan makan dan minum tinggi sukrosa, dan karies gigi. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan karies gigi pada murid laki-laki 96 murid (35%), lebih tinggi daripada perempuan 84 murid (30,7%). Sebagian besar 266 murid (97,1%) mempunyai perilaku menggosok gigi dengan kategori perilaku baik. Makanan tinggi sukrosa yang sering dikonsusmi oleh murid adalah; crackers, permen, biskuit, dan roti manis, Minuman tinggi sukrosa yang sering dikonsusmi murid adalah teh dan susu buatan sendiri. Analisis data menggunakan uji Chi-Square dan OR (Ood Ratio). Kesimpulan: Tidak ada hubungan yang bermakna perilaku menggosok gigi dengan kejadian karie gigi (p>0,05). Ada hubungan yang bermakna antara perilaku menggosok gigi dengan kebiasaan makan dan minum tinggi sukrosa (p<0,05). Kata kunci: perilaku menggosok gigi, kebiasaan makan dan minum tinggi sukrosa, karies gigi