PENERAPAN MOBILISASI DINI PADA PASIEN POST ORIF FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH DENGAN GANGGUAN MOBILITAS FISIK

PENERAPAN MOBILISASI DINI PADA PASIEN POST ORIF FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH DENGAN GANGGUAN MOBILITAS FISIK
2020-05-11
en
Thesis
text
Latar belakang: Fraktur merupakan suatu kondisi terputusnya jaringan tulang. Salah satu cara mengembalikan fraktur kebentuk semula adalah dengan reduksi terbuka menggunakan fiksasi secara interna/O.R.I.F. Setelah dilakukan tindakan pembedahan, pasien akan dilakukan mobilisasi dini. Mobilisasi dini dilakukan untuk mengatasi gangguan mobilitas fisik. Tujuan: Mengetahui penerapan mobilisasi dini pada pasien post operasi fraktur ekstremitas bawah. Metode: Pencarian menggunakan database elektronik (Google Scholar, Portal Garuda, dan Pubmed) mulai tahun 2016 sampai 2020 untuk menemukan laporan hasil penelitian/review yang sesuai kritera inklusi. Didapatkan 8 jurnal kemudian dianalisis. Hasil: Mobilisasi dini rata-rata dilakukan 2 kali sehari dalam 24-48 jam pertama post pembedahan selama 15-30 menit yang disesuaikan kemampuan pasien dengan bantuan perawat dan dukungan keluarga. Mobilisasi dini dapat mengurangi intensitas nyeri dari 4,71 menjadi 3,27 dengan NAS (Numeric Rating Scale) dan signifikansi nilai VAS dari 0.338 menjadi 0.775. Mobilisasi juga dapat meningkatkan aktivitas fungsional dengan nilai signifikansi indeks Barthel 0.728 menjadi 0.970, lama hari rawat lebih pendek 2 hari, aktivasi peristaltik usus lebih cepat dengan nilai probabilitas <0.05 dan dapat meningkatkan kelenturan sendi dengan uji statistik Mann Whitney P=0,000 <0,05 yang berarti ada perbedaan derajat kelenturan sendi kelompok eksperimen dan kontrol. Kesimpulan: Mobilisasi dini dapat mengurangi komplikasi pasca operasi, menurunkan derajat nyeri, meningkatkan peristaltik usus, mengurangi lama hari perawatan, meningkatkan aktivitas fungsional dan mencegah gangguan fleksibilitas sendi. Kata kunci : Mobilisasi dini, fraktur, ORIF