PERANAN METODE CINEMATOGRAPHIE TERHADAP PRAKTIK HYGIENE SANITASI MAKANAN PADA PEDAGANG DI FOODCOURT RESTO PKL MRICAN SLEMAN YOGYAKARTA
PERANAN METODE CINEMATOGRAPHIE TERHADAP PRAKTIK HYGIENE SANITASI MAKANAN PADA PEDAGANG DI FOODCOURT RESTO PKL MRICAN SLEMAN YOGYAKARTA
2020-01-31
en
Thesis
text
Pengamanan makanan dan minuman diselenggarakan guna melindungi masyarakat dari makanan dan minuman yang tidak memenuhi ketentuan mengenai standar dan persyaratan kesehatan. Kemungkinan kontaminasi tersebut dapat terjadi dari cara menjajakan dan menyajikannya, terutama yang berkaitan dengan hygiene sanitasi makanan jajanan. Salah satu upaya peningkatan derajat kesehatan adalah melalui promosi kesehatan. Salah satu cara promosi kesehatan adalah dengan melakukan penyuluhan menggunakan peranan media cinematographie.
Mengetahui peranan metode cinematographie terhadap peningkatan praktik hygiene sanitasi makanan jajanan pada pedagang di Resto PKL Mrican Sleman, Yogyakarta.
Penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi experiment) dengan menggunakan rancangan “Pretest Posttest With Control Group Design”. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2020. Subjek penelitian adalah semua pedagang makanan jajanan yang terdapat di Resto PKL Mrican Sleman, Yogyakarta. Sampel diambil dengan system Total Populasi (Semua pedagang) dengan membagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok Cinematographie dan kelompok Demonstrasi (sebagai control). Untuk analisis analitik, uji normalitas data menggunakan uji Shapiro Wilk.
Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan metode cinematographie berpengaruh terhadap peningkatan praktik penjamah makanan, setelah diuji dengan Paired T-Test nilai sig (2-tailed) adalah 0.243 (p<0.05). untuk perbedaan signifikan antara kelompok cinematographie dan demonstrasi tidak terdapat perbedaan yang bermakna setelah diuji dengan independen t-test nilai sig (2-tailed) adalah 0.000 (p>0.05)
Tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara metode cinematographie dan demonstrasi terhadap praktik pedagang tentang hygiene sanitasi makanan jajanan. Disarankan sebaiknya media yang digunakan dalam penyuluhan lebih banyak menggunakan pancaindera mata karena dengan melihat responden bisa lebih banyak mengingat apa yang disampaikan daripada mendengarkan.
Kata Kunci : hygiene sanitasi makanan jajanan, penyuluhan, cinematographie, demonstrasi, praktik