PERBEDAAN KADAR ALBUMIN PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS PRE DAN POST HEMODIALISA
DI RUANG HEMODIALISA RS BETHESDA YOGYAKARTA
PERBEDAAN KADAR ALBUMIN PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS PRE DAN POST HEMODIALISA
DI RUANG HEMODIALISA RS BETHESDA YOGYAKARTA
2020-04-29
id
Thesis
text
Gagal Ginjal Kronis (GGK) merupakan proses kerusakan ginjal selama rentang waktu lebih dari tiga bulan. Gagal ginjal kronis dapat menimbulkan simtoma, yaitu laju filtrasi glomerular berada di bawah 60 ml/menit/1,73 m2 atau di atas nilai tersebut yang disertai dengan kelainan sedimen urine. Pasien gagal ginjal kronis dapat mengalami kehilangan protein melalui urin sehingga menyebabkan terjadinya penurunan kadar albumin serum atau hipoalbuminemia. Kadar serum albumin rendah merupakan indikator penting dari mordibitas dan mortalitas. Seseorang yang menderita kerusakan ginjal dapat dibantu dengan terapi pengganti ginjal yaitu hemodialisa. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbedaan kadar albumin pada pasien Gagal Ginjal Kronis pre dan post Hemodialisa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Observasional dengan rancangan cross sectional. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret – April 2020. Populasi pada penelitian ini merupakan pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa di ruang hemodialisa RS Bethesda Yogyakarta dengan 25 responden. Analisis data menggunakan Paired Sample T-test. Hasil rerata kadar albumin pada pasien pre hemodialisa adalah 3.8 g/dL dan rerata kadar albumin pada pasien post hemodialisa adalah 4.3 g/dL. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan kadar albumin pada pasien gagal ginjal kronis pre dan post hemodialisa (Asymp sig = 0,000).
Kesimpulan dari penelitian ini ada perbedaan kadar albumin pada pasien gagal ginjal kronis pre dan post hemodialisa di ruang hemodialisa RS Bethesda Yogyakarta.
Kata Kunci : Gagal Ginjal Kronis, Albumin, Hemodialisa