SAS (SURGICAL APGAR SCORE) SEBAGAI PREDIKTOR MORTALITAS PASIEN PASCA OPERASI

SAS (SURGICAL APGAR SCORE) SEBAGAI PREDIKTOR MORTALITAS PASIEN PASCA OPERASI
www.poltekkesjogja.co.id
2020-04-20
id
Thesis
text
Latar Belakang : Mortalitas pascaoperasi (postoperative mortality) adalah kematian yang terjadi oleh apapun penyebabnya yang terjadi dalam 30 hari setelah operasi di dalam ataupun di luar rumah sakit (Hipolitus, 2014). Ahli bedah membutuhkan alat prediksi untuk menilai risiko perioperatif. SAS atau Skor apgar bedah (Surgical Apgar Score) adalah skor sederhana yang menggunakan informasi hemodinamik pada intraoperatif dan kehilangan darah pasien untuk memprediksi morbiditas dan mortalitas pasca operasi. Skor pada skala 0-10 dihitung dari tiga parameter yang dikumpulkan selama prosedur operasi, denyut jantung (HR) terendah, tekanan arteri rerata (MAP) terendah, dan perkiraan kehilangan darah (Singh, 2019). Tujuan : Untuk mengetahui keandalan SAS sebagai prediktor mortalitas pasca operasi. Metode penelitian : Pencarian artikel menggunakan 3 (tiga) database (PubMed, IJSS, Google Search) untuk menemukan kriteria inklusi dan ekslusif kemudian dilakukan review. Hasil : SAS secara signifikan dikaitkan dengan morbiditas dan mortalitas pasca operasi dalam 30 hari ( P <0,001). SAS (Surgical Apgar Score) skor sederhana yang menggunakan informasi hemodinamik dan kehilangan darah pada intraoperative dapat dilakukan dengan cepat, sederhana, tidak mahal dan dapat menjadi alat prognosis bagi dokter bedah atau dokter anestesi dalam memberikan intervensi yang tepat sesuai dengan kondisi pasien. Kesimpulan : Ketersediaan SAS (Surgical Apgar Score) dalam waktu yang cepat, sederhana, dan tidak mahal serta dapat segera digunakan untuk pengambilan keputusan klinis, maka SAS (Surgical Apgar Score) menjadi alat yang ampuh dan dapat digunakan untuk prediktor mortalitas pascaoperasi. Kata Kunci : Skor Apgar Bedah, Mortalitas, Estimasi Kehilangan Darah, MAP, Denyut Jantung, Mortalitas postoperative, Literature Review