HUBUNGAN KADAR TROMBOSIT DENGAN KEJADIAN SHIVERING PADA PASIEN POST SPINAL ANESTESI DI RSUP dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

HUBUNGAN KADAR TROMBOSIT DENGAN KEJADIAN SHIVERING PADA PASIEN POST SPINAL ANESTESI DI RSUP dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN
2020-04-14
id
Thesis
text
Latar Belakang: Shivering merupakan komplikasi yang sering terjadi pada pasien dengan spinal anestesi berupa aktivitas otot involunter serta berulang pada satu otot rangka atau lebih yang biasanya terjadi pada masa awal pemulihan post anestesi. Shivering menyebabkan ketidaknyamanan bagi pasien, menimbulkan peningkatan laju metabolisme dan intensitas nyeri pada daerah luka akibat tarikan luka operasi (Morgan, Maged,danMichael, 2013). Kejadian shivering post anestesi bisa terjadi karena beberapa faktor, diantaranya adalah terpapar dengan suhu lingkungan yang dingin, status fisik ASA, umur, status gizi dan indeks massa tubuh yang rendah, jenis kelamin, lamanya operasi dan jumlah perdarahan. Jumlah perdarahan salah satunya dipengaruhi oleh kadar trombosityang berperan dalam proses pembekuan darah.Tujuan Penelitian : Mengetahui Hubungan Kadar Trombosit dengan Kejadian ShiveringPada Pasien Post Spinal Anestesi di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan desain cross sectional. Sampel yang digunakan pada penelitian inisebanyak41respondendengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Analisis data dilakukan dengan uji statistic Chi Square.Hasil: Responden dengan kadar trombosit <150 ribu/mm3 sebanyak 7 orang (17.1%) dan shiveringpada 34 responden (58.5%). Shiveringterjadi pada 100% pasien dengan kadartrombosit <150 ribu/mm3. Hasil uji statistik Chi-squarediperolehp=0,001 (p<0,05) sehingga Haditerimadengan nilai koefisisen kontingensi C=0.559(nilai C> 0.5) sehingga dapat dikatakan hubungan cukup kuat.Kesimpulan: Ada hubungan antara kadar trombosit dengan kejadian shivering pada pasien post spinal anestesi.Kata Kunci: Trombosit, Shivering, Spinal Anestesi