Hubungan Status Gizi (wasting) dengan Status Perkembangan Balita Usia 1-3 Tahun di Desa Ngentakrejo
Hubungan Status Gizi (wasting) dengan Status Perkembangan Balita Usia 1-3 Tahun di Desa Ngentakrejo
2020-06-19
en
Thesis
text
Latar Belakang : Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah melaporkan bahwa
diperkirakan 5-10% anak di Indonesia mengalami keterlambatan perkembangan.
Gizi merupakan salah satu faktor pascanatal yang dapat mengganggu
perkembangan anak. Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia tahun 2018 balita
dengan status gizi wasting di Provinsi DIY sebesar 8,4 %. Angka tersebut masih
diatas target dunia yaitu prevalensi ditargetkan wasting <5%. Pada tahun 2018
balita wasting di Kabupaten Kulon Progo menjadi kabupaten tertinggi kedua
setelah Kota Yogyakarta sebesar 5,1 %. Kecamatan Lendah menjadi kecamatan
tertinggi ketiga di Kabupaten Kulon Progo dan mengalami peningkatan dari tahun
2018 sebanyak 0,15% menjadi 0,38% pada tahun 2019 balita yang mengalami
wasting.
Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara status gizi (wasting) dengan status
perkembangan balita usia 1-3 tahun di Desa Ngentakrejo.
Metode : Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik
dengan desain cross sectional. Subjek penelitian ini adalah 40 balita usia 1-
3 tahun di Desa Ngentakrejo. Sampel diambil dengan teknik kuota sampling.
Analisis data yang digunakan adalah uji chi square.
Hasil : Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara status gizi (wasting) dengan
status perkembangan balita usia 1-3 tahun di Desa Ngentakrejo yang terbukti
secara statistik nilai P-value = 0,099 (P>0,05)
Kesimpulan : status gizi (wasting) tidak memiliki hubungan yang bermakna
dengan status perkembangan balita.
Kata Kunci : wasting, status perkembangan, balita