HUBUNGAN KEJADIAN PREMATURITAS DENGAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA 9-18 BULAN

HUBUNGAN KEJADIAN PREMATURITAS DENGAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA 9-18 BULAN
2020-05-19
en
Thesis
text
Latar belakang: Anak yang lahir dengan prematur (umur kehamilan <37 minggu) dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan termasuk besarnya potensi untuk mengalami gangguan perkembangan bahasa anak di masa depan. Tujuan Penelitian: Diketahuinya hubungan kejadian prematuritas dengan perkembangan bahasa anak usia 9-18 bulan. Metode Penelitian: Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan desain kohort retropsektif (historical cohort), dilaksanakan bulan Agustus 2019-April 2020. Populasi adalah seluruh bayi yang lahir di RSUD Wates pada bulan Oktober 2018-Juli 2019 di wilayah Kabupaten Kulon Progo, sampel adalah 96 anak yang dibagi menjadi 48 anak kelompok ekspos dan 48 anak kelompok non-ekspos. Teknik sampling menggunakan simple random sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah prematuritas, orang tua merokok, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, dan, sosial ekonomi yang diperoleh dengan menggunakan istrumen berupa formulir pengumpulan data (googleform) dan formulir Denver II. Analisis data menggunakan uji chi-square dan regresi logistik. Hasil Penelitian: Terdapat hubungan antara variabel prematuritas dengan perkembangan bahasa. Setelah dikontrol variabel orang tua merokok dan pendidikan ibu memiliki signifikansi (p=0,015) terhadap variabel dependen. Gangguan perkembangan bahasa lebih tinggi 3,57 kali pada anak lahir prematur (OR=3,571). Tidak ada hubungan signifikan secara statistik antara pekerjaan ibu dan sosial ekonomi terhadap perkembangan bahasa (p=0,525; 0,277). Peluang gangguan perkembangan bahasa jika anak lahir prematur dan memiliki orang tua merokok serta pendidikan ibu rendah adalah 62%. Kesimpulan: Prematuritas merupakan faktor risiko gangguan perkembangan bahasa anak. Kata Kunci: perkembangan bahasa anak, prematuritas