UJI POTENSI ANTIBAKTERI MINYAK ATSIRI BUNGA CENGKEH (Syzygium aromaticum L.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI GRAM POSITIF Staphylococcus epidermidis
UJI POTENSI ANTIBAKTERI MINYAK ATSIRI BUNGA CENGKEH (Syzygium aromaticum L.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI GRAM POSITIF Staphylococcus epidermidis
2020-05-14
en
Thesis
text
Latar Belakang : Staphylococcus epidermidis mengakibatkan sekitar 75% kejadian infeksi. Dua puluh persen kasus infeksi saluran kemih ditemukan pada pasien pengguna perangkat medis yang terkontaminasi Staphylococcus epidermidis. Staphylococcus epidermidis yang ditemukan di rumah sakit lebih resisten terhadap antibiotik daripada Staphylococcus aureus. Alternatif antibakteri yang dapat digunakan yaitu minyak atsiri bunga cengkeh (Syzygium aromaticum L.) dengan 80–90% kandungannya didominasi oleh senyawa eugenol yang berpotensi sebagai antibakteri.
Tujuan : Mengetahui potensi antibakteri, rerata zona hambat, pengaruh minyak atsiri bunga cengkeh (Syzygium aromaticum L.) konsentrasi 0,5%, 1,0%, 1,5% dan 2,0% terhadap pertumbuhan Staphylococcus epidermidis.
Metode Penelitian : Penelitian pra-eksperimen dengan rancangan Static Group Comparison. Keempat konsentrasi minyak atsiri bunga cengkeh diujikan terhadap Staphylococcus epidermidis dengan metode difusi cakram. Hasil dianalisis secara deskriptif, analitik dan statistik.
Hasil : Rerata zona hambat Staphylococcus epidermidis yang terbentuk berturut-turut 6,46 mm, 6,50 mm, 7,83 mm dan 12,60 mm. Hasil tersebut menunjukkan bahwa respon hambatan pertumbuhan Staphylococcus epidermidis yang dihasilkan oleh minyak atsiri bunga cengkeh berkategori lemah, dengan efektivitas antibakteri <60%. Pengaruh penambahan minyak atsiri terhadap zona hambat Staphylococcus epidermidis yang bermakna mulai terjadi pada konsentrasi 2,0%. Penambahan 0,5% konsentrasi minyak atsiri bunga cengkeh meningkatkan zona hambat Staphylococcus epidermidis sebesar 1,976 mm.
Kesimpulan : Minyak atsiri bunga cengkeh (Syzygium aromaticum L.) konsentrasi 0,5 %, 1,0 %, 1,5 % dan 2,0 % berpotensi lemah sebagai antibakteri Staphylococcus epidermidis dengan rerata zona hambat berturut-turut 6,46 mm, 6,50 mm, 7,83 mm dan 12,60 mm yang menunjukkan adanya pengaruh.
Kata kunci : Antibakteri, minyak atsiri bunga cengkeh, Staphylococcus epidermidis