PENGARUH PENGGUNAAN PENGAWET FORMALIN 20% DAN 37% TERHADAP HASIL PEMERIKSAAN JUMLAH EPITEL PADA SEDIMEN URINE DENGAN METODE FLOWCYTOMETRY

PENGARUH PENGGUNAAN PENGAWET FORMALIN 20% DAN 37% TERHADAP HASIL PEMERIKSAAN JUMLAH EPITEL PADA SEDIMEN URINE DENGAN METODE FLOWCYTOMETRY
2020-05-11
en
Thesis
text
Latar Belakang : Penundaan pemeriksaan urine selama 2 jam tanpa disimpan pada suhu 2 – 8°C dan penambahan zat pengawet dapat menurunkan kualitas hasil pemeriksaan unsur organik urine. Formalin merupakan bahan pengawet urine yang khusus digunakan untuk mengawetkan sedimen. Pemeriksaan urine lebih dari 2 jam perlu ditambahkan pengawet karena dapat menurunkan kualitas hasil pemeriksaan jumlah sedimen pada urine. Tujuan : Mengetahui pengaruh penggunaan pengawet formalin 20% dan 37% terhadap hasil pemeriksaan jumlah sel epitel pada sedimen urine dengan metode flowcytometry. Metode : Desain penelitian ini adalah One-Group Pretest-Posttest Design. Penelitian ini dilakukan pemeriksan jumlah epitel pada sedimen urine tanpa penambahan formalin sebagai pretest, kemudian ditambahkan formalin 20% dan 37% sebagai perlakuan (posttest). Jumlah sampel yang digunakan adalah 30. Hasil : Rata – rata jumlah epitel dalam sedimen urine yang diperiksa langsung (0 jam) tanpa penambahan formalin adalah 37 sel/μL. Rata – rata jumlah epitel dalam sedimen urine yang didiamkan selama 3 jam pada suhu kamar dengan penambahan pengawet formalin 20% adalah 37 sel/μL. Rata – rata jumlah epitel dalam sedimen urine yang didiamkan selama 3 jam pada suhu kamar dengan penambahan pengawet formalin 37% adalah 38 sel/μL. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada pengaruh (p=0,930) penggunaan pengawet formalin 20% dan 37% terhadap hasil pemeriksaan jumlah epitel pada sedimen urine menggunakan metode flowcytometry. Kesimpulan : Tidak ada pengaruh penggunaan pengawet formalin 20% dan 37% terhadap hasil pemeriksaan jumlah epitel pada sedimen urine menggunakan metode flowcytometry. Kata kunci : formalin, epitel, sedimen urine, flowcytometry