Hubungan Beban Kerja dengan Kinerja Bidan Konselor ASI di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Hubungan Beban Kerja dengan Kinerja Bidan Konselor ASI di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Fakultas Ilmu Kesehatan Jurusan Kesehatan Masyarakat UNSOED
2016-07-01
id
Article
text
Cakupan pemberian ASI eksklusif di Provinsi DIY telah mencapai 67,9% pada tahun 2013 namun masih belum mencapai cakupan target nasional (80%). Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan pemberian ASI eksklusif adalah dukungan profesional kesehatan dan konselor menyusui yang sudah tersedia di banyak bidang perawatan kesehatan. Diperkirakan beban kerja yang tinggi menyebabkan kinerja konselor ASI menjadi rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan beban kerja dengan kinerja konselor ASI di Yogyakarta. Metode ini merupakan penelitian analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dari bulan Agustus-November 2014. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner NASA-TLX (Task Load Index). Sampel yang ditentukan berjumlah 45 orang bidan konselor menyusui. Variabel bebasnya adalah beban kerja dan variabel terikatnya adalah kinerja bidan konselor. Analisis data menggunakan univariat, analisis bivariat dengan tingkat signifikansi 5%. Usia rata-rata konselor menyusui bidan adalah 38,71 tahun, 84,4% berpendidikan Diploma III Kebidanan. Durasi rata-rata bekerja sebagai konselor ASI adalah 43,20 bulan. Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan tidak ada hubungan antara beban kerja dengan kinerja bidan konselor ASI.