Perbedaan Media Buku Cerita Bergambar dan Buku Cerita Pendek Terhadap Pengetahuan Pencegahan Gingivitis Pada Anak Tunarungu

Perbedaan Media Buku Cerita Bergambar dan Buku Cerita Pendek Terhadap Pengetahuan Pencegahan Gingivitis Pada Anak Tunarungu
2020-05-06
en
Thesis
text
Latar belakang: Riset Kesehatan Dasar atau Riskesdas pada 2018 menunjukkan prevalensi gingivitis di Indonesia sebesar 74,1%. Gingivitis sendiri adalah peradangan pada gusi. Hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan dengan wawancara mengenai pencegahan gingivitis kepada 10 siswa anak tunarungu dari kelas III, mendapatkan data 60% siswa mengalami gingivitis dan 40% siswa tersebut belum mengetahui cara pencegahan gingivitis yang baik dan benar. Anak tunarungu yaitu memiliki gangguan pada pendengarannya. Tujuan penelitian: Mengetahui perbedaan pengetahuan pencegahan gingivitis sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan menggunakan media buku cerita bergambar dan buku cerita pendek. Metode : Penelusuran dilakukan menggunakan 3 database E-resources Perpustakan Nasional, Google Scholar, Doaj dengan kata kunci tiap variabel yang terpilih. Artikel yang dicari mulai tahun 2015-2020 berupa laporan hasil penelitian dan review yang membahas perbedaan media buku cerita bergambar dan buku cerita pendek terhadap pengetahuan pencegahan gingivitis pada anak tunarungu. Hasil : Dari hasil data review menunjukkan rerata pretest dan posttest dengan media buku cerita bergambar lebih baik dengan skor pretest 15,4% meningkat menjadi 76,1% dibandingkan dengan buku cerita pendek dengan skor pretest 40% menjadi 60% skor posttest. Kesimpulan : Berdasarkan Analisa peneliti ada perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan menggunakan media buku cerita bergambar dan media buku cerita pendek. Kata Kunci : Buku cerita bergambar, buku cerita pendek, gingivitis, tunarungu