FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM PADA WANITA PEKERJA SEKSUAL (WPS) DI WILAYAH PUSKESMAS GEDONGTENGEN TAHUN 2020

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM PADA WANITA PEKERJA SEKSUAL (WPS) DI WILAYAH PUSKESMAS GEDONGTENGEN TAHUN 2020
2020-06-11
id
Thesis
text
Latar Belakang: Data Riskesdas 2018 menunjukkan prevalensi tumor/kanker di Indonesia meningkat. Prevalensi kanker tertinggi adalah Yogyakarta yaitu 4,8/1000 penduduk. Kasus baru kanker leher rahim di Yogyakarta menduduki peringkat kedua. Perbedaan prevalensi HPV antara wanita pekerja seksual (WPS) dan populasi umum adalah 42,7%, secara signifikan lebih tinggi daripada populasi umum. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku deteksi dini kanker leher rahim pada WPS di wilayah Puskesmas Gedongtengen tahun 2020. Metode: Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian adalah wanita pekerja seksual (WPS) di wilayah Puskesmas Gedongtengen sebanyak 40 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Instrumen penelitian adalah kuesioner. Analisis data menggunakan uji Chi-square, Fisher exact test, dan regresi logistik Hasil: Variabel yang terkait dengan perilaku deteksi dini kanker leher rahim adalah pengetahuan (p-value=0,001), sikap (p-value=0,008), dan akses sumber informasi (p-value=0,006). Sedangkan usia (p-value=0,705), pendidikan (p-value=0,510), pendapatan (p-value=0,709), lama kerja (p-value=0,642), dan usia pertama hubungan seksual (p-value=0,594) tidak terkait dengan deteksi dini kanker leher rahim. Faktor yang paling berpengaruh adalah sikap (OR=20,598) dengan CI 95% (2.585-164.110). Kesimpulan: Faktor yang mempengaruhi perilaku deteksi dini kanker leher rahim adalah pengetahuan, sikap, dan akses sumber informasi. Faktor yang dominan adalah sikap responden. Kata Kunci: Deteksi dini, kanker leher rahim, wanita pekerja seksual.