PELAKSANAAN INISASI MENYUSU DINI DAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS
TEGALREJO Yogyakarta TAHUN 2020
PELAKSANAAN INISASI MENYUSU DINI DAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS
TEGALREJO Yogyakarta TAHUN 2020
2020-09-01
id
Thesis
text
Latar belakang : ASI merupakan makanan yang prtama dan utama bagi bayi diciptakan Tuhan
tidak bisa dibuat tiruanya. ASI mengandung zat yang dibutuhkan bayi untuk meningkatkan daya
tanan tubuh dan untuk perkembangan otak terumana pada seribu hari pertama kehidupanya.
IMD merupakan langkah awal menyusui bagi bayi baru lahir
Tujuan umum : untuk mengetahui pelaksanaan iMD dan cakupan pemberian ASI Eksklusif di
Puskesmas Tegalrejo Yogyakarta
Metode penelitian : jenis penelitian diskriptif dengan pendekatan croos sectioonal, subjek
penelitian ibu yang memiliki bayi 6 – 12 bulan, tempat penelitian di poli KIA Puskesmas Tegalrejo
Yogyakarta
Hasil penelitian : jumlah subjek penelitian 35 orang,: mayoritas subjek penelitian berada pada
berumur reproduksi sehat, dan cakupan ASI Ekskklusif lebih tinggi dibanding dengan ASI Tidak
Eksklusif, sementara subjek penelitian yang berada pada umur reproduksi tidak sehat cakupan
ASI eksklusif lebih tinggu dibanding dengan cakupan ASI tidak Eksklusif.
Paritas digunakan untuk mengetahui pengalaman menyusui. Ternyata, pengalaman menyusui
mempengaruhi cakupan ASI ekslusif yang dihasilkan. Subjek penelitian dengan pengalaman
menyusui mempunyai level cakupan ASI eksklusif lebih tinggi dibanding dengan cakupan ASI tidak
ekslusif.
Pandidikan baik subjek penelitian yang berada tingkat pendidikan dasar maupun Pendidikan
lanjut mempunyai cakupan ASI Eksklusif lebih tinggi dibanding dengan cakupan dari ASI tidak
Eksklusif. Pekerjaan subjek penelitian yang bekerja maupun yang tidak bekerja memiliki cakupan
ASI eksklusif lebih tinggi dibanding dengan ASI Tidak eksklusif. Dukungan suami secara emosional,
instrumen, informasi dan penilaian menghasilkan cakupan ASI Eksklusif lebih tinggi dibanding
dengan cakupan ASI tidak Eksklusif. Peran tenaga kesehatan terhadap ibu menyusui, memberikan
dukungan moril sehingga cakupan ASI Eksklusif lebih tinggi dibanding cakupan ASI tidak Eksklusif.
Kesimpulan : Berdasarkan penelitian, karakteristik, dukungan suami dan dukungan tenaga
kesehatan yang diterima oleh subjek penelitian, menunjukkan cakupan ASI esklusif lebih tinggi
dibanding cakupan ASI tidak ekslusif.