GAMBARAN KARAKTERISTIK WANITA DENGAN KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN DALAM PERILAKU PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANTUL 1 TAHUN 2020

GAMBARAN KARAKTERISTIK WANITA DENGAN KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN DALAM PERILAKU PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANTUL 1 TAHUN 2020
2020-06-18
en
Thesis
text
Latar Belakang : Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) termasuk dalam kesehatan global karena dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan bayi yang akan dilahirkan sehingga pemeriksaan kehamilan menjadi penting untuk menjaga kesehatan ibu dan janin. Provinsi Yogyakarta merupakan salah satu provinsi dengan angka kehamilan tidak diinginkan diatas angka nasional. Kasus kehamilan yang tidak diinginkan tertinggi DIY pada tahun 2019 yaitu di Kabupaten Bantul dengan 296 kasus dan tertinggi di wilayah kerja Puskesmas Bantul 1 dengan 40 kasus. Tujuan : Mengetahui gambaran karakteristik wanita dengan kehamilan tidak diinginkan dalam perilaku pemeriksaan kehamilan di wilayah kerja Puskesmas Bantul 1 tahun 2020. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wanita dengan kehamilan tidak diinginkan tahun 2019 di wilayah kerja Puskesmas Bantul 1 yaitu di Desa Palbapang dan Trirenggo yang tercatat dalam buku catatan ibu hamil kader. Variabel penelitian ini adalah usia, paritas, jarak kehamilan, status pernikahan, dan perilaku pemeriksaan kehamilan. Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa wanita dengan kehamilan tidak diinginkan di wilayah kerja Puskesmas Bantul 1 tahun 2020 mayoritas berusia < 20 atau >35 tahun sebesar 54,5%, mayoritas berparitas 1, 2 atau 3 sebesar 77,3%, mayoritas berstatus sudah menikah sebesar 95,5%, sebagian anak dengan jarak kelahiran ≥ 2 ataupun < 2 tahun masing-masing sebesar 50%, dan mayoritas melakukan pemeriksaan kehamilan pada K1 murni sebesar 63,6%. Kesimpulan : Sebagian besar karakteristik wanita dengan KTD di wilayah kerja Puskesmas Bantul 1 adalah berusia resiko, berparitas tidak beresiko, sudah menikah, dan sebagian memiliki jarak kehamilan ≥ 2 ataupun < 2 tahun. Mayoritas wanita dengan KTD melakukan pemeriksaan kehamilan pada K1 murni. Kata kunci : kehamilan tidak diinginkan, usia, paritas, jarak kehamilan, status pernikahan, dan perilaku pemeriksaan kehamilan.