Hubungan Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)dengan Kejadian Stunting Usia 6-60 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Ponjong I Kabupaten Gunung Kidul
Hubungan Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)dengan Kejadian Stunting Usia 6-60 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Ponjong I Kabupaten Gunung Kidul
2020-05-29
en
Thesis
text
Latar Belakang: Stunting adalah gangguan pertumbuhan linear dengan keadaan
tubuh yang pendek menurut umur hingga melampaui defisit -2 SD dibawah
median standar panjang atau tinggi badan menurut umur. Gunung Kidul menjadi
Kabupaten dengan prevalensi stunting tertinggi di Provinsi DI Yogyakarta dengan
prevalensi 18,47% tahun 2018. Kejadian stunting di Puskesmas Ponjong I
mengalami kenaikan dari tahun 2017 dengan prevalensi 27,41%.
Tujuan Penelitian: Diketahui hubungan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
dengan kejadian stunting pada usia 6-60 bulan di wilayah kerja Puskesmas
Ponjong 1 Gunung Kidul.
Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan desain case control.Penelitian ini
dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Ponjong 1 pada balita dari Maret sampai
April 2020. Besar sampel berjumlah 84 responden(42 kasus dan 42 kontrol).
Pengambilan sampel dengan teknik simple random sampling pada kelompok
kontrol dan consecutive sampling pada kelompok kasus.Analisis data berupa uji
chi-square, odds ratio, univatiat,dan regresi logistik.
Hasil Penelitian: Hasil analisis chi-square menunjukan ada hubungan yang
bermakna antara Bayi Berat Lahir Rendah(BBLR) dengan kejadian stunting pvalue 0,028(p<0,05). Balita dengan Bayi Berat Lahir Rendah berisiko 4,259 kali lebih
besar mengalami stunting dibandingkan Bayi Berat Lahir Normal(OR OR 4,259 95%
CI 1,257-14,431). Ada hubungan ASI eksklusif dengan kejadian stunting p-value
0,014 (OR 0,245 95% CI 0,085-0,708).Tidak ada hubungan antara riwayat hamil
KEK, tinggi badan ibu, jarak kelahiran dan kehamilan remaja dengan kejadian
stunting.Hasil analisis regresi logistik yaitu balita Bayi Berat Lahir Rendah
merupakan variable paling dominan mempengaruhi kejadian stunting(p-value =
0,016; OR 5,123 95% CI 1,362-19,266).
Kesimpulan: Balita dengan Bayi Berat Lahir Rendah dan ASI eksklusif
berpengaruh terhadap kejadian stunting, namun Bayi Berat Lahir Rendah lebih
berpengaruh dibandingkan dengan ASI eksklusif.
Kata Kunci: ASI eksklusif, Bayi Berat Lahir Rendah, Stunting.