PERSEPSI KELUARGA ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA (ODGJ) TERHADAP MASALAH GANGGUAN JIWA DI DESA BANYURADEN WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAMPING II SLEMAN

PERSEPSI KELUARGA ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA (ODGJ) TERHADAP MASALAH GANGGUAN JIWA DI DESA BANYURADEN WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAMPING II SLEMAN
2019-05-13
en
Thesis
text
Latar belakang: Prevalensi gangguan jiwa berat pada penduduk Yogyakarta meningkat menjadi 10 per mil. Masalah gangguan jiwa ini sering kali mendapatkan stigma dari masyarakat yang bisa memperburuk keadaan penderitanya. Informasi yang didapatkan, Desa Banyuraden memiliki 44 ODGJ dan masih terdapat keluarga yang memiliki anggota keluarga ODGJ masih menganggap gangguan jiwa itu memalukan dan merusak nama baik keluarga. Selain itu, masih ada keluarga yang membiarkan anggota keluarganya yang mengalami gangguan jiwa berkeluyuran di jalan dan tidak mau mengurus anggota keluarga tersebut karena keluarga masih memiliki persepsi negatif terhadap masalah gangguan jiwa. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran persepsi keluarga orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Desa Banyuraden, Wilayah Kerja Puskesmas Gamping II. Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan metode survey. Subyek penelitian ini yaitu keluarga ODGJ berjumlah 44 orang dengan teknik total sampling. Instrument dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dan data diolah menggunakan Microsoft exel. Hasil: Persepsi keluarga terhadap masalah gangguan jiwa paling banyak dengan kategori positif sebanyak 23 orang (54,5%). External perception keluarga ODGJ paling banyak dengan kategori positif berjumlah 24 responden (54,5%) dan self perception keluarga ODGJ paling banyak kategori positif dengan jumlah 35 responden (79,5%), sedangkan persepsi keluarga ODGJ berdasarkan karakteristik responden mayoritas kategori positif. Kesimpulan: Persepsi keluarga ODGJ terhadap masalah gangguan jiwa yang meliputi external perception, self perception, dan persepsi menurut karakteristik responden termasuk ke dalam kategori positif. Kata Kunci: Persepsi keluarga, Orang Dengan Gangguan Jiwa