HUBUNGAN MEROKOK DENGAN KEJADIAN HIPERSEKRESI MUKUS INTRA ANESTESI PADA PASIEN YANG DILAKUKAN TINDAKAN ANESTESI UMUM INHALASI DI INSTALASI BEDAH SENTRAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CILACAP

HUBUNGAN MEROKOK DENGAN KEJADIAN HIPERSEKRESI MUKUS INTRA ANESTESI PADA PASIEN YANG DILAKUKAN TINDAKAN ANESTESI UMUM INHALASI DI INSTALASI BEDAH SENTRAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CILACAP
2014
en
Thesis
text
Latar Belakang: Riwayat tindakan anestesi yang pernah dijalani oleh pasien dapat menjadi sumber informasi bagi petugas anestesi, pengkajian yang cermat diharapkan mampu mengurangi resiko yang akan memperburuk keadaan pasien. Pengkajian kebiasaan merokok perlu dilanjutkan untuk mengetahui seberapa sering pasien merokok, dan sebaiknya kebiasaan yang dapat merusak sistem pernafasan ini dihentikan beberapa minggu sebelum tindakan anestesi dilakukan untuk mengurangi produksi mukus. Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan merokok terhadap kejadian hipersekresi mukus intra anestesi pada pasien yang dilakukan tindakan anestesi umum inhalasi di Instalasi Bedah Sentral Rumah Sakit Umum Daerah Cilacap. Metode Penelitian: Penelitian ini adalah observasional cross-sectional. Jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 37 pasien dengan teknik sampling yang digunakan adalah consecutive sampling. Analisis data menggunakan uji statistik Fisher’s Exact Test dengan tingkat kepercayaan 95% (α= 0,05). Hasil Penelitian:.Gambaran karakteristik responden dari jenis kelamin adalah laki-laki. Mayoritas pasien yang mengalami hipersekresi terjadi pada umur > 50 tahun (41,7%), belum pernah menjalani operasi sebelumnya (79,2%) berpendidikan SD/sederajat (50%) dan sebanyak 27 pasien atau 73,0% adalah perokok aktif. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara merokok dengan kejadian hipersekresi mukus (p=0,017) dengan prevalensi hipersekresi akan naik 2,593 kali pada pasien yang mempunyai kebiasaan merokok dibandingkan yang tidak. Kata Kunci: merokok, hipersekresi mukus, intra anestesi, anestesi umum inhalasi