PERBEDAAN SATURASI OKSIGEN PADA PENGGUNAAN CANULE
NASAL DAN NON-REBREATHING MASK PASIEN SECTIO SESAREA
DENGAN SPINAL ANESTESI SUBARACHNOID-BLOCK
DI RSUD AMBARAWA
PERBEDAAN SATURASI OKSIGEN PADA PENGGUNAAN CANULE
NASAL DAN NON-REBREATHING MASK PASIEN SECTIO SESAREA
DENGAN SPINAL ANESTESI SUBARACHNOID-BLOCK
DI RSUD AMBARAWA
2014
en
Thesis
text
Latar Belakang : Saturasi oksigen (O2) pasca anestesi, khususnya spinal
anestesi (Subarachnoid-Block) sangat dipengaruhi oleh keadaan sistem
kesehatan paru. Lama operasi sectio sesarea secara normal berkisar antara 20-
30 menit jika tidak terdapat komplikasi. Salah satu komplikasi yang berhubungan
jalan nafas ibu hamil dengan sectio sesarea adalah asfiksia, sehingga terapi
oksigen sangat diperlukan karena selama proses pembedahan berlangsung.
Tujuan Penelitian : Mengetahui perbedaan saturasi oksigen pada
penggunaan canule nasaldan non-rebreathing mask pasien sectio
sesareadengan spinal anestesi subarachnoid-block di RSUD Ambarawa.
Metode Penelitian : observasional analitik dengan menggunakan metode
kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian 42 orang,
pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling. Uji statistik yang
digunakan adalah uji mann whitney karena data tidak berdistribusi normal.
Hasil Penelitian : Saturasi oksigen pada penggunaan Canule Nasal pada pasien
sectio saesarea dengan spinal anestesia diketahui nilai minimum 95 nilai
maksimum 100 dan rata-rata sebesar 98,03. Saturasi oksigen pada penggunaan
non-rebreathing mask pada pasien sectio saesarea dengan spinal anestesia
subarachnoid-block diketahui nilai minimum 99, nilai maksimum 100 serta nilai
rata-rata sebesar 99,82
Kesimpulan : Ada perbedaan yang signifikan saturasi oksigen sectio saesarea
dengan spinal anestesi subarachnoid-block antara teknik Canule Nasal dan
teknik kelompok non-rebreathing mask di RSUD Ambarawa
Kata Kunci : Saturasi oksigen (SpO2), Teknik Pemberian Oksigen, Spinal
Anestesi Subarachnoid Block, Sectio caesarea.