PERBEDAAN APGAR SKORE BAYI PASIEN SECTIO CAECARIA DENGAN SPINAL BLOCK ANESTHESIA DAN GENERAL ANESTHESIA DI KAMAR OPERASI RSUD Dr. M. YUNUS BENGKULU 2013

PERBEDAAN APGAR SKORE BAYI PASIEN SECTIO CAECARIA DENGAN SPINAL BLOCK ANESTHESIA DAN GENERAL ANESTHESIA DI KAMAR OPERASI RSUD Dr. M. YUNUS BENGKULU 2013
2014
en
Thesis
text
Latar belakang :Dalam kondisi ibu dan fetus normal, tanpa penyulit general anesthesia dan regional anesthesia yang dilakukan dengan terampil hampir sama pengaruhnya terhadap bayi baru lahir, karena resiko untuk ibu dan kaitannya dengan APGAR skore yang lebih rendah dengan general anesthesi maka spinal block anesthesia untuk bedah caesar lebih disukai. Anestesi berperan 4-12% dari seluruh kematian maternal. Seluruh angka kematian maternal 0,33-1,5% diantaranya terjadi setelah sectio caecaria sebagai akibat dari prosedur pembedahan maupun keadaan yang mengindikasikan suatu sectio caecaria. Metode: Desain penelitian ini dengan menggunakan metode studi perbandingan (comparative study), populasi dalam penelitian ini adalah jumlah bayi yang dilahirkan dari operasi sectio caecaria yang dilakukan general anestesi dan spinal anestesi . Teknik pengambilan sampel menggunakan metode consecutive sampling dengan jumlah sampel 21 responden berdasarkan kriteria inklusi dan kriteria eksklusif. Hasil penelitian Hasil penelitian menyatakan bahwa masih adanya bayi yang lahir sectio caecarea dengan APGAR skore 4 ( asfiksia berat ) dan nilai 5 -7 ( asfiksia ringan ). Bayi yang lahir Sectio Caesaria dengan menggunakan tehnik Spinal Blok Anesthesia hanya 7,1% dengan nilai APGAR skore 5 -7 ( asfiksia ringan ), sedangkan 85.7% bayi yang lahir Sectio Caesaria dengan menggunakan tehnik general anesthesia memiliki nilai APGAR skore 5 – 7 (asfiksia ringan). Terdapat perbedaan APGAR skore bayi pasien sectio caecarea dengan spinal blok anesthesia dan general anesthesia di kamar operasi RSUD dr M. Yunus Bengkulu tahun 2013. Kata Kunci : APGAR Skor, blok spinal anesthesia, dan general anesthesia.Latar belakang :Dalam kondisi ibu dan fetus normal, tanpa penyulit general anesthesia dan regional anesthesia yang dilakukan dengan terampil hampir sama pengaruhnya terhadap bayi baru lahir, karena resiko untuk ibu dan kaitannya dengan APGAR skore yang lebih rendah dengan general anesthesi maka spinal block anesthesia untuk bedah caesar lebih disukai. Anestesi berperan 4-12% dari seluruh kematian maternal. Seluruh angka kematian maternal 0,33-1,5% diantaranya terjadi setelah sectio caecaria sebagai akibat dari prosedur pembedahan maupun keadaan yang mengindikasikan suatu sectio caecaria. Metode: Desain penelitian ini dengan menggunakan metode studi perbandingan (comparative study), populasi dalam penelitian ini adalah jumlah bayi yang dilahirkan dari operasi sectio caecaria yang dilakukan general anestesi dan spinal anestesi . Teknik pengambilan sampel menggunakan metode consecutive sampling dengan jumlah sampel 21 responden berdasarkan kriteria inklusi dan kriteria eksklusif. Hasil penelitian Hasil penelitian menyatakan bahwa masih adanya bayi yang lahir sectio caecarea dengan APGAR skore 4 ( asfiksia berat ) dan nilai 5 -7 ( asfiksia ringan ). Bayi yang lahir Sectio Caesaria dengan menggunakan tehnik Spinal Blok Anesthesia hanya 7,1% dengan nilai APGAR skore 5 -7 ( asfiksia ringan ), sedangkan 85.7% bayi yang lahir Sectio Caesaria dengan menggunakan tehnik general anesthesia memiliki nilai APGAR skore 5 – 7 (asfiksia ringan). Terdapat perbedaan APGAR skore bayi pasien sectio caecarea dengan spinal blok anesthesia dan general anesthesia di kamar operasi RSUD dr M. Yunus Bengkulu tahun 2013. Kata Kunci : APGAR Skor, blok spinal anesthesia, dan general anesthesia.