KARAKTERISTIK AKSEPTOR ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM
KARAKTERISTIK AKSEPTOR ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM
2014-11
id
Article
text
Hasil Sensus Penduduk 2010 menunjukkan jumlah penduduk Indonesia sebesar 237,6 juta jiwa. Jumlah penduduk tersebut lebih besar 3,4 juta jiwa dibandingkan angka proyeksi tahun 2010. Oleh karena itu pemerintah terus berusaha menekan laju pertumbuhan penduduk, salah satunya dengan program Keluarga Berencana (KB). Salah satu metode KB yang efektif adalah dengan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR), namun penggunaannya di Indonesia masih cukup rendah (7%), di wilayah DIY sebesar 22,1%, di kabupaten Sleman sebesar 15,6%, di Puskesmas Godean I sebesar 15,6%. Tujuan Penelitian untuk mengetahui tentang karakteristik akseptor baru AKDR yang berkunjung di Puskesmas Godean I pada tahun 2010-2012. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, dengan pendekatan cross-sectional, dilakukan di Puskesmas Godean I, Sleman, Yogyakarta pada bulan April 2013. Subjek penelitian ini adalah akseptor baru AKDR yang berkunjung pada tahun 2010-2012 di Puskesmas Godean I sebanyak 43 orang. Pengumpulan data menggunakan form yang berisi nomor rekam medis, umur, paritas, tingkat pendidikan dan pekerjaan. Analisis data menggunakan analisis univariat. Hasil Penelitian: Peserta KB AKDR aktif selama tahun 2010-2012 sejumlah 15% dari 5297 PUS di Puskesmas Godean I. Sebagian besar berada pada rentang usia diatas 30 tahun (69,8%), multiparitas (81,4%), berpendidikan setingkat SMA/SMK (72,1%), dan bekerja sebagai pegawai swasta (37,2%). Kesimpulan: Sebagian besar akseptor KB AKDR di Puskesmas Godean I pada tahun 2010-2012 adalah wanita yang berada dalam usia mengakhiri kehamilan, memiliki dua anak atau lebih, berpendidikan menengah dan bekerja sebagai pegawai swasta.