HUBUNGAN INDEKS MASA TUBUH DENGAN KEJADIAN MUAL MUNTAH PADA PASIEN APPENDEKTOMI PASCA ANESTESI UMUM DI RSUP DR. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

HUBUNGAN INDEKS MASA TUBUH DENGAN KEJADIAN MUAL MUNTAH PADA PASIEN APPENDEKTOMI PASCA ANESTESI UMUM DI RSUP DR. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN
2014-03
en
Thesis
text
Latar Belakang: Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan alat atau cara yang sederhana untuk memantau status gizi (berat badan) orang dewasa, khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan. Berat badan kurang dapat meningkatkan risiko terhadap penyakit infeksi, sedangkan berat badan lebih akan meningkatkan risiko terhadap kejadian mual muntah. Hal ini dikarenakan obat anestetik yang larut dalam lemak akan berakumulasi (menumpuk atau tertimbun) dalam jaringan lemak yang akan berlanjut dilepaskan dalam periode waktu panjang. Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan indeks masa tubuh (IMT) dengan kejadian mual muntah pada pasien appendiktomi pasca anestesi umum di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Metode Penelitian: Penelitian ini adalah observasional cross-sectional. Jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 32 orang dengan teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Analisis data menggunakan uji statistik chi square atau Fisher’s Exact Test jika syarat tidak terpenuhi dengan tingkat kepercayaan 95% (α= 0,05). Hasil Penelitian: Pasien yang mempunyai indeks masa tubuh kurang dan normal tidak mengalami mual muntah pasca anestesi umum (58,3%). Sedangkan pasien yang mempunyai indeks masa tubuh lebih mengalami mual muntah pasca anestesi umum (87,5%). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara indeks masa tubuh dengan kejadian mual muntah pada pasien appendiktomi pasca anestesi umum (p=0,041) dengan nilai Contingency Coefficient sebesar 0,370. Kata Kunci: indeks masa tubuh (IMT), kejadian mual muntah, pasien appendiktomi, pasca anestesi umum.