GAMBARAN SIKAP KELUARGA PADA PENDERITA
SKIZOFRENIA DENGAN RIWAYAT KEKAMBUHAN DI
POLIKLINIK JIWA RSJ GRHASIA YOGYAKARTA
TAHUN 2015
GAMBARAN SIKAP KELUARGA PADA PENDERITA
SKIZOFRENIA DENGAN RIWAYAT KEKAMBUHAN DI
POLIKLINIK JIWA RSJ GRHASIA YOGYAKARTA
TAHUN 2015
2015
en
Thesis
text
Latar Belakang : Prevalensi gangguan jiwa berat pada penduduk Indonesia 1,7
permil. Dengan prevalensi terbanyak salah satunya adalah Propinsi DI
Yogyakarta (2,7 permil). Menurut Data WHO, prevalensi (angka kesakitan)
penderita skizofrenia sekitar 0,2-2 %. Orang dengan skizofrenia yang tinggal
dengan keluarga tidak selalu mengindikasikan kondisi terbaik bagi
perkembangan gejala skizofrenia. Dinamika keluarga yang penuh konflik akan
sangat mengganggu ruang hidup yang ada pada keluarga dan sebagai akibatnya
lebih berisiko pada kekambuhan penderita skizofrenia
Tujuan : Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran mengenai sikap
keluarga pada penderita skizofrenia dengan riwayat kekambuhan.
Metode Penelitian : Metode penelitian yang digunakan adalah survey. Penelitian
dilakukan pada tanggal 7 Maret – 30 Mei 2015. Lokasi penelitian di Poliklinik Jiwa
RSJ Ghrasia. Subyek penelitian adalah keluarga penderita skizofrenia. Jumlah
sampel 51 responden dengan teknik sampling menggunakan Consecutive
sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner EEK (Ekspresi Emosi Keluarga)
yang telah dimodifikasi. Penelitian ini menggunakan Analisis data deskriptif.
Hasil Penelitian : Mayoritas karakteristik responden menurut umur adalah pada
golongan umur 46-55 tahun (33,3%). Mayoritas karakteristik responden menurut
jenis kelamin adalah responden dengan jenis kelamin perempuan yaitu sejumlah
26 orang (50,9%). Mayoritas karakteristik tingkat pendidikan responden adalah
SMA yaitu 28 responden (54,9%). Mayoritas karakteristik pekerjaan responden
adalah buruh yaitu 17 orang (33,3%). Mayoritas karakteristik hubungan dengan
pasien adalah kakak/adik pasien yaitu sebanyak 16 responden
(31,4%).Mayoritas durasi sakit pada penderita skizofrenia yaitu > 2 tahun
sebanyak 16 orang (80,0%). 30 responden (58,8%) responden mempunyai
ekspresi emosional tinggi pada penderita Skizofrenia dan 21 responden (41,1%)
mempunyai ekspresi emosional yang rendah.
Kesimpulan : Mayoritas keluarga penderita skizofrenia memiliki sikap negatif
kepada penderita dengan riwayat kekambuhan dibandingkan keluarga yang
mempunyai sikap positif pada penderita skizofrenia. Semakin tinggi nilai EEK
(Ekspresi Emosi Keluarga) keluarga penderita skizofrenia, semakin tinggi pula
tingkat kekambuhan pada penderita dan hal tersebut menunjukkan bahwa sikap
yang ditunjukkan pada penderita skizofrenia merupakan sikap negatif. Semakin
rendah nilai EEK (Ekspresi Emosi Keluarga), semakin kecil pula kejadian
kambuh pada penderita, hal tersebut menunjukkan bahwa sikap keluarga pada
penderita skizofrenia merupakan sikap positif.
Kata Kunci : Sikap, Skizofrenia, Kekambuhan