PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP KECEMASAN ANAK UMUR 6-12 TAHUN PRE OPERATIF GENERAL ANESTESI DI RSU DR. R. SOEDJONO SELONG LOMBOK TIMUR

PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP KECEMASAN ANAK UMUR 6-12 TAHUN PRE OPERATIF GENERAL ANESTESI DI RSU DR. R. SOEDJONO SELONG LOMBOK TIMUR
2014-02-28
en
Thesis
text
Latar Belakang: menurut data di RSU DR R. Soedjono Selong Lombok Timur dari bulan Maret-Mei tahun 2013, jumlah pasien anak yang menjalani general anestesi sebanyak 120 kasus. Sebagian besar anak yang dirawat belum mau bekerja sama, takut atau anak tersebut tidak kooperatif dalam perawatan yang ditandai dengan anak menangis ketika dilakukan tindakan, bersandar kepada orangtuanya, tidak mau menjawab pertanyaan perawat atau orang baru yang ditemuinya, serta takut pada perawat yang datang karena trauma dengan tindakan invasif yang dilakukan pada hari sebelumnya. Mengatasi permasalahan tersebut, sebelum dilakukan tindakan anestesi sebaiknya perawatmemberikan dukungan psikologis pada anak dan anggota keluarga, salah satunya dengan memberikan mainan pada anak. Tujuan Penelitian: diketahuinya pengaruh terapi bermain terhadap kecemasan anak (6-12 tahun)pre operatif general anestesi di RSU Dr. R. Soedjono Selong Lombok Timur. Metode Peneltian: merupakan penelitian quasi eksperimen dengan desain penelitian one group pre test and post test untukmengetahui pengaruh terapi bermain terhadap kecemasan anak umur 6-12 tahunpre operatif general anestesi. Sampel penelitian dilakukan secara consecutive sampling yang terdiri dari 39 sampel. Rancangan ini tidak ada kelompok pembanding (kontrol), observasi dilakukan dua kali. Observasi pertama untuk mengetahui tingkat kecemasan sebelum pemberian terapi bermain (pre test) dan observasi kedua untuk mengetahui tingkat kecemasan sesudah pemberian terapi bermain (post test). Uji hipotesa menggunakan Wilcoxon Rank Test karena tidak memenuhi syarat untuk uji t berpasangan. Hasil Penelitian: tingkat kecemasan responden sebelum pemberian terapi bermain sebagian besar mengalami kecemasan dengan gejala sedang (59,0%), sementara sesudah pemberian terapi bermain sebagian besar anak mengalami kecemasan ringan (76,9%). Nilai signifikansi antara kedua perlakuan sebesar 0,000 (p < 0,05), artinya pemberian terapi mainan akan menurunkan kecemasan anak umur 6-12 tahun pre operatif general anestesi Kesimpulan:terdapat perbedaan tingkat kecemasan pada pasien anak pre operatif general anestesi antara sebelum dan sesudah pemberian terapi mainan di RSU Dr. R. Soedjono Selong Lombok Timur. Kata Kunci:terapi, bermain, kecemasan, anak umur 6-12 tahun, pre operatif, general anestesi.