PENGARUH PENGGUNAAN DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum) PADA PROSES PENCUCIAN ALAT MAKAN TERHADAP ANGKA KUMAN
DI WARUNG MAKAN PECEL LELE
PENGARUH PENGGUNAAN DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum) PADA PROSES PENCUCIAN ALAT MAKAN TERHADAP ANGKA KUMAN
DI WARUNG MAKAN PECEL LELE
2009
en
Thesis
text
Latar Belakang: Proses pencucian alat makan di warung makan pecel lele masih belum memenuhi standar angka kuman alat makan yang dibolehkan. Air yang digunakan dalam proses pencucian secar fisik masih belum memenuhi persyaratan karena air yang digunakan secara berulang tanpa diganti dalam semalam. Kondisi ini dapat memberi dampak bagi kesehatan konsumen yang disebabkan oleh pencucian alat makan yang kurang bersih dan tidak higienis. Daun kemangi dengan kandungan flavonoid dan minyak atsiri mampu menurunkan angka kuman alat makan.
Tujuan: Diketahuinya pengaruh penggunaan daun kemangi pada proses pencucian alat makan terhadap angka kuman
Metodelogi Penelitian: Studi eksperimen dengan Post Test With Control Group Design. Lokasi penelitian dilakukan di warung makan pecel lele,, jalan Godean, Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta. Subyek penelitian ini adalah Daun Kemangi (Ocimum sanctum), Objek penelitian adalah Angka Kuman Alat Makan. Uji yang digunakan adalah One Way Anova.
Hasil Peneltian: Penelitian dengan menggunakan 4 lembar, 5 lembar, dan 6 lembar daun kemangi mampu menurunkan angka kuman alat makan, karena dari hasil uji One Way Anova diketahui nilai signifikan 0,000 < 0,05. Artinya ada pengaruh penggunaan 4 lembar, 5 lembar, dan 6 lembar daun kemangi terhadap angka kuman alat makan.
Kesimpulan: Menggunakan 4 lembar, 5 lembar, dan 6 lembar daun kemangi mampu menurunkan angka kuman alat makan di warung makan pecel lele. Hasil penurunan angka kuman yang paling efektif adalah dengan menggunakan 6 lembar daun kemangi.
Kata Kunci: Daun kemangi, angka kuman alat makan.