HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN TINGKAT KELELAHAN PEKERJA INDUSTRI PENGELASAN DI KECAMATAN SLEMAN, KABUPATEN SLEMAN
HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN TINGKAT KELELAHAN PEKERJA INDUSTRI PENGELASAN DI KECAMATAN SLEMAN, KABUPATEN SLEMAN
2009
en
Thesis
text
Kebisingan yang melebihi Nilai Ambang Batas yang telah ditetapkan oleh KepMenaker, No Kep/51/MEN/1999 yaitu 85 dB dapat berdampak buruk pada kesehatan, antara lain : peningkatan tekanan darah, gastritis, gangguan penyakit jantung, kelelahan, gangguan komunikasi, dan gangguan pendengaran. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara intensitas kebisingan dengan kelelahan para pekerja pengelasan listrik di Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman.
Jenis penelitian ini adalah Survey dengan pendekatan “Cross Sectional ”. Obyek penelitian adalah 14 pengelasan listrik yang ada di Kecamatan Sleman, yang diambil secara random sampling. Variabel bebas penelitian ini adalah kebisingan di industri pengelasan dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah tingkat kelelahan tenaga kerja industri pengelasan. Hasil penelitian Berdasarkan uji Korelasi Product Moment – Karl Pearson dengan taraf signifikan 0.05 menunjukkan bahwa nilai r =-0,499, nilai p = 0,01 < 0,05 yang berarti ada hubungan yang bermakna antara intensitas kebisingan dengan tingkat kelelahan para pekerja pengelasan listrik di Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah Ada hubungan yang bermakna antara intensitas kebisingan dengan tingkat kelelahan para pekerja pengelasan listrik di Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman. Untuk itu disarankan kepada pekerja pengelasan untuk memakai alat pelindung diri telinga, seperti : earplug.
Kata kunci : Intensitas kebisingan, tingkat kelelahan, industri pengelasan listrik