PENGARUH PENGOLAHAN SECARA KOAGULASI, SEDIMENTASI, WETLAND TERHADAP KADAR FOSFAT dan COD LIMBAH CAIR LAUNDRY “X” DI PURWOMARTANI

PENGARUH PENGOLAHAN SECARA KOAGULASI, SEDIMENTASI, WETLAND TERHADAP KADAR FOSFAT dan COD LIMBAH CAIR LAUNDRY “X” DI PURWOMARTANI
2009
en
Thesis
text
Masalah pencemaran lingkungan khususnya pencemaran air tanah atau air permukaan merupakan salah satu permasalahan yang harus mendapatkan perhatian khusus baik oleh pemerintah maupun masyarakat, masalah air tanah atau air permukaan akan muncul apabila kualitasnya tidak lagi sesuai baku mutu dalam Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta No 65 tahun 1999. Limbah cair laundry “X” mempunyai kadar fosfat 8,25 mg/l. Sedangkan kadar fosfat diperbolehkan sesuai Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta No 65 Tahun 1999 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan Pelayanan Kesehatan di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta untuk kadar fosfat pada golongan II adalah 2 mg/L. Kadar COD Limbah Cair Laundry sebesar 712 mg/L, sedangkan kadar COD yang diperbolehkan adalah 80 mg/L, sehingga dapat diketahui bahwa kadar fosfat dan kadar COD Limbah Cair Laundry “X” sudah melampaui Baku Mutu yang ditetapkan. Tujuan dari penelitian ini adalah menurunkan kadar fosfat dan COD dari limbah cair laundry “X” di Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah True Experiment dengan desain penelitian “Pre Test-Post Test with Control Group Desaign”. Pengolahan limbah cair laundry yang dilakukan secara Koagulasi, Sedimentasi, dan Wetland. Penelitian ini dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali. Hasil penelitian dapat diketahui bahwa terjadi penurunan rata-rata kadar fosfat sebesar 7,03 mg/L, sebelum pengolahan sebesar 8,25 mg/L dan setelah pengolahan menjadi 1,22 mg/L. Dari hasil itu sudah sesuai dengan Baku Mutu yang telah ditetapkan, dan setelah dilakukan uji statistic dengan T—Test (p=0,000), penurunan kadar fosfat menunjukkan ada beda bermakna antara sebelum masuk dan sesudah masuk pengolahan. Penurunan rata-rata kadar COD sebesar 513,34 mg/L, sebelum pengolahan sebesar 846,67 mg/L dan setelah pengolahan menjadi 333,33 mg/L. Dari hasil itu belum sesuai dengan Baku Mutu yang telah ditetapkan, dan setelah dilakukan uji statistic dengan T—Test (p=0,000), penurunan kadar COD menunjukkan ada beda bermakna antara sebelum masuk dan sesudah masuk pengolahan.Sehingga pengolahan secara Koagulasi, Sedimentasi dan Wetland dapat dipakai alternatif untuk menurunkan kadar Fosfat dan COD. Kata Kunci : Fosfat, COD, Laundry, Koagulasi, Sedimentasi, Wetland