PENGARUH PENAMBAHAN AIR CUCIAN BERAS SEBAGAI BIOSTATER TERHADAP LAMA WAKTU TERBENTUKNYA PENGOMPOSAN SAMPAH ORGANIK

PENGARUH PENAMBAHAN AIR CUCIAN BERAS SEBAGAI BIOSTATER TERHADAP LAMA WAKTU TERBENTUKNYA PENGOMPOSAN SAMPAH ORGANIK
2009-07-27
en
Thesis
text
Berdasarkan survey pendahuluan pada tanggal 12 Maret 2009 di Pemondokan Flamboyant Dusun Kajor Banyuraden Gamping Sleman Yogyakarta. Diketahui setiap rumah tangga rata-rata menanak nasi satu kali dalam sehari dengan proses pencucian beras sebanyak dua kali bagaimana memanfaatkan limbah cair tersebut hingga bermanfaat, salah satu cara untuk mengurangi pencemaran lingklungan tersebut maka dimanfaatkan kembali dengan membuat kompos yang menggunakan biostater atau aktivator dengan air cucian beras yang merupakan limbah cair yang dapat mempercepat terbentuknya pengomposan. Tujuan penelitian diketahuinya pengaruh penambahan air cucian beras sebagaib biostater terhadap lama waktu terbentuknya pengomposan sampah organik. Metode Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan design Post test only with control group design yang dianalisis secara deskriftif dan dilanjutkan dengan uji statistik. Penelitian ini dilaksanakan bulan April – Juni 2009. di Pemondokan Flamboyant Dusun Kajor Banyuraden Gamping Sleman Yogyakarta. Secara deskriftif diketahui adanya pengaruh penambahan air cucian beras sebagai biostater terhadap lama waktu terbentuknya pengomposan. Secara analisis statistik nilai signifikan two tailed 0,000 < α 0,05. hal ini dapat diartikan bahwa H0 ditolak dan H diterima, dengan kata lain ada perbedaan penambahan aktivator efektif mikroorganisme sebanyak 10 ml/ liter air cucian beras dan aktivator efektif mikroorganisme sebanyak 10 ml/ liter air biasa untuk setiap perlakuan. Ada pengaruh penambahan air cucian beras sebagai biostater terhadap lama waktu terbentuknya pengomposan. Disankan ada penelitian lanjutan untuk membandingkan jenis biostater lain. Kepustakaan : 18 (1985 - 2008) Kata Kunci : Penambahan Air Cucian Beras, Lama Waktu Terbentuknya Pengomposan Sampah Organik.