PENGARUH PENGOLAHAN SECARA ANAEROBIC RAUGHING FILTER DAN WETLAND KAYU APU (PISTIA STRATIOTES) TERHADAP KADAR FOSFAT DAN BOD LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ISLAM YOGYAKARTA TAHUN 2009

PENGARUH PENGOLAHAN SECARA ANAEROBIC RAUGHING FILTER DAN WETLAND KAYU APU (PISTIA STRATIOTES) TERHADAP KADAR FOSFAT DAN BOD LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ISLAM YOGYAKARTA TAHUN 2009
2009
en
Thesis
text
Rumah sakit merupakan tempat umum yang penuh dengan aktivitas. Dari sinilah dihasilkan limbah padat maupun cair. Limbah cair yang dihasilkan diolah dan outletnya harus memenuhi standar yang berlaku. Pengolahan limbah cair rumah sakit Islam menggunakan tricling filter dan filtrasi dengan hasil outletnya masih diatas 2 mg/L untuk parameter fosfat dan 35 mg/L untuk parameter BOD. Penelitian ini mengolah limbah cair dengan menggunakan anaerobic roughing filter dan wetland kayu apu. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya pengaruh pengolahan dengan menggunakan anaerobic roughing filter dan wetland kayu apu terhadap peningkatan kualitas limbah cair RS. Islam Yogaykarta. Jenis penelitian ini adalah experiment dengan design penelitian pre test-pos test with control group design. Dengan menggunakan sampel dari outlet IPAL RS. Islam Yogyakarta. Hasil pengolahan limbah cair RS. Islam secara anaerobic roughing filter dan wetland kayu apu dapat menurunkan kadar BOD dan fosfat. Kadar fosfat rata-rata pre-test sebesar 16,0951 mg/L dan untuk post-test sebesar 0,1903 mg/L. Persentase penurunan kadar fosfat yaitu sebesar 98,80 %. Sedangkan kadar BOD rata-rata pre-test sebesar 46,1 mg/L dan untuk post-test sebesar 8,8 mg/L. Persentase penurunan kadar BOD yaitu sebesar 80,91 %. Setelah dilakukan uji T-Test bebas diketahui ada beda bermakna antara pengolahan anaerobic roughing filter dan wetland kayu apu dengan nilai p=0,000<α=0,05 Kesimpulan penelitian ada pengaruh pengolahan secara anaerobic roughing filter dan wetland kayu apu terhadap peningkatan kualitas limbah cair RS. Islam Yogyakarta. Hasil pengolahan limbah rumah sakit tersebut sudah memenuhi baku mutu sesuai dengan Keputusan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu untuk BOD sebesar 35 mg/L dan fosfat sebesar 2 mg/L. Kata kunci : anaerobic roughing filter, kayu apu, limbah cair rumah sakit. Fosfat, BOD