BRIKET BIOARANG BIJI SALAK (Salacca Edulis) SEBAGAI ALTERNATIF BIOENERGI DI DUSUN KEMBANGARUM, DONOKERTO, TURI, SLEMAN
BRIKET BIOARANG BIJI SALAK (Salacca Edulis) SEBAGAI ALTERNATIF BIOENERGI DI DUSUN KEMBANGARUM, DONOKERTO, TURI, SLEMAN
2009-08
en
Thesis
text
Kebutuhan masyarakat akan energi untuk berbagai keperluan sebagai bahan bakar semakin meningkat, sehingga memaksa manusia mencari bahan bakar lain di luar minyak bumi yang relatif lebih murah dan lebih mudah diperoleh. Pemanfaatan briket bioarang biji salak ini merupakan sebuah solusi yang dapat dimanfaatkan alternatif bioenergi yang mengurangi ketergantungan terhadap kayu bakar, sehingga kelestarian lingkungan tetap terjaga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan lama waktu mendidihkan air dan lama waktu membara briket bioarang biji salak dibanding briket arang kayu di pasaran.
Jenis penelitian ini adalah eksperimen menggunakan rancangan design Post Test Only Design yang hasilnya dianalisis secara diskriptif dan analisis menggunakan uji t-test bebas dengan taraf signifikan 0,05.
Hasil penelitian dapat diketahui bahwa kemampuan mendidihkan 1 liter air menggunakan briket bioarang biji salak mempunyai rata-rata lama waktu 476,2 detik/liter dan briket arang kayu pasaran 599 detik/liter, sedangkan lama waktu membara 1 butir briket bioarang menggunakan briket bioarang biji salak mempunyai rata-rata 3028,8 detik/butir dan briket arang kayu pasaran mempunyai rata-rata lama waktu 5076,6 detk/butir.
Lama waktu mendidihkan air menggunakan briket bioarang biji salak lebih cepat daripada briket arang kayu pasaran dengan selisih waktu terlama 175 detik/liter. Sedangkan lama waktu membara menggunakan briket arang kayu pasaran lebih tahan lama daripada briket bioarang biji salak dengan selisih lama waktu 2724 detik/butir. Disarankan bagi masyarakat dan pengusaha industri olahan salak agar memanfaatkan biji salak sebagai briket bioarang.
Kata kunci : Bioenergi, biji salak, briket bioarang