PEMANFAATAN LIMBAH BIJI ALPUKAT SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN KUE KERING

PEMANFAATAN LIMBAH BIJI ALPUKAT SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN KUE KERING
2010
en
Thesis
other
Biji Buah Alpukat sampai saat ini hanya dibuang sebagai limbah yang tidak bermanfaat dan menyebabkan pencemaran lingkungan sekitar. Didalam biji buah alpukat terdapat karbohidrat atau zat pati yang cukup tinggi sebanyak 29,6 %. Hal tersebut memungkinkan biji buah alpukat sebagai sumber pangan jika diolah. Biji alpukat yang diolah menjadi produk pangan selain mengurangi dampak pencemaran lingkungan juga dapat menciptakan peluang usaha baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan nilai uji organoleptik antara kue olahan tepung terigu dengan tepung biji alpukat dengan formulasi-formulasi yang telah ditentukan yaitu 20%, 40%, 60%, 80%, 100% dan mengetahui formulasi-formulasi yang dapat diterima oleh panelis. Penelitian dilakukan dengan pendekatan eksperimen, karena peneliti memberikan perlakuan dan dampaknya diamati dan diukur. Desain penelitian yang digunakan adalah static group comparison. Lokasi pengambilan obyek penelitian berada di Pasar Buah Gamping, Sleman, Yogyakarta. Obyek penelitian adalah limbah biji alpukat yang berada di Pasar Buah Gamping yang diubah menjadi tepung untuk dimanfaatkan bahan pembuat kue kering dengan formulasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100%. Kue kering dengan fomulasi tepung biji alpukat dibandingkan nilai uji organoleptik dengan kelompok kontrol yaitu kue kering dengan formulasi 0% tepung biji alpukat melalui uji panelis. Tepung biji alpukat yang digunakan sebagai pembuatan kue kering mempengaruhi sifat organoleptiknya. Semakin banyak formulasi tepung biji alpukat yang digunakan maka sifat organoleptik atau mutu kesukaan kue kering semakin menurun. Berdasarkan analisis secara deskriptif hanya formulasi 20%, 40% dan 60% yang dapat diterima oleh panelis sedangkan untuk formulasi 80% dan 100% tepung biji alpukat tidak dapat diterima oleh panelis. Pengamatan sifat organoleptik kue kering keseluruhan mempunyai perbedaan yang bermakna secara uji statistik dengan nilai signifikan 0,000. Tidak terdapat perbedaan antara kue kering formulasi 20%, 40%, 60% dan 0% tepung biji alpukat. Pengamatan nilai uji organoleptik secara keseluruhan terdapat perbedaan. Hanya kue kering dengan formulasi 20%, 40%, dan 60% yang dapat diterima oleh panelis dan tidak ada beda dengan kelompok control. Kata Kunci : Formulasi tepung biji alpukat, Sifat Organoleptik kue kering.