PENGARUH KEDALAMAN LUBANG PERKOLASI TERHADAP DAYA RESAP TANAH BERPASIR (SANDY SOIL) DAN TANAH BERLEMPUNG (LOAMY SOIL)

PENGARUH KEDALAMAN LUBANG PERKOLASI TERHADAP DAYA RESAP TANAH BERPASIR (SANDY SOIL) DAN TANAH BERLEMPUNG (LOAMY SOIL)
2010
en
Thesis
text
Salah satu alternatif penanggulangan masalah kelebihan air limpasan permukaan dan deposit air tanah adalah meresapkan air ke dalam tanah. Jika medan porous pada lahan tidak tersedia secara cukup maka sebagai gantinya dapat dibuat sumur resapan. Sumur resapan memiliki karakteristik tersendiri sebab proses peresapan tergantung pada keadaan tanah. Dalam mempertimbangkan keadaan tanah, hal yang paling dominan adalah daya resap tanah. Daya resap tanah bervariasi terhadap sifat porositas yang dipengaruhi oleh tekstur tanah. Pada tanah berlempung mempunyai porositas yang kecil sedangkan tanah berpasir mempunyai porositas yang besar. Untuk itu peneliti bertujuan untuk mengetahui pengaruh kedalaman lubang perkolasi terhadap daya resap pada tanah berpasir dan tanah berlempung. Jenis penelitian ini adalah pre-ekperiment dengan desain penelitian post test only design. Untuk mengetahui perbedaan angka perkolasi pada tiap kedalaman lubang perkolasi pada tanah berpasir dan berlempung. Lokasi penelitian berada di Desa Sukunan, Gamping, Sleman untuk tanah berpasir dan di Desa Gedongan Sumberagung, Moyudan, Sleman untuk tanah berlempung. Objek pada penelitian ini adalah lubang perkolasi yang dilakukan tes perkolasi untuk mengetahui angka penurunan ketinggian permukaan. Hasil dari penelitian ini yaitu rata-rata angka perkolasi tanah berpasir dengan kedalaman 50 cm sebesar 0,593 cm/menit, pada kedalaman 100 cm sebesar 1,565 cm/menit, dan pada kedalaman 150 cm sebesar 2,529 cm/menit. Hasil uji One Way Anava didapat nilai sig 0,000 < α artinya ada perbedaan bermakna secara statistik antara kedalaman terhadap daya resap tanah berpasir. Sedangkan rata-rata angka perkolasi pada tanah berlempung dengan kedalaman 50 cm sebesar 0,396 cm/menit, pada kedalaman 100 cm sebesar 0,582 cm/menit, dan pada kedalaman 150 cm sebesar 0,914 cm/menit. Hasil uji One Way Anava didapat nilai sig 0,000 < α artinya ada perbedaan bermakna secara statistik antara kedalaman terhadap daya resap tanah berlempung. Hasil T-Test bebas didapat nilai sig 0,000 < α artinya ada perbedaan bermakna secara statistik antara daya resap tanah berpasir dengan tanah berlempung. Berdasarkan data tersebut didapat bahwa ada pengaruh kedalaman terhadap daya resap pada tanah berpasir dan berlempung dimana kedalaman 150 cm pada tanah berpasir mendapatkan angka perkolasi tertinggi. Kata Kunci : Sumur Resapan, Tanah Berpasir, Tanah Berlempung, Daya Resap.