PENGGUNAAN KOTAK BERISI BULU AYAM SEBAGAI PEREDAM SUARA MESIN PEMARUT KELAPA

PENGGUNAAN KOTAK BERISI BULU AYAM SEBAGAI PEREDAM SUARA MESIN PEMARUT KELAPA
2011-06-23
en
Thesis
text
Berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.Kep-51/Men/1999, intensitas kebisingan di industri diperbolehkan 85 dB A pada lama paparan 8 jam/ hari. Kebisingan yang melebihi nilai ambang batas tersebut dapat menimbulkan berbagai dampak, salah satunya yaitu ketulian. Usaha pemarutan kelapa milik Bapak X yang terletak di kios Pasar Prambanan Kabupaten Sleman Yogyakarta menghasilkan kebisingan sebesar 92,36 dB A dengan lama paparan 10 jam/ hari, sehingga harus diturunkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan kotak kayu yang berisi bulu ayam sebagai peredam suara bagi mesin pemarut kelapa milik Bapak X tersebut. Dengan menggunakan desain studi pre-test post-test with control, variasi kepadatan bulu ayam yang digunakan adalah 1 ons, 2 ons dan 3 ons untuk 3375 cm3 kotak. Pengukuran kebisingan menggunakan sound level meter, dengan titik pengukuran sejauh 3 m dari mesin. Data dianalisis dengan uji statistik one way Anova pada derajat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan hanya menggunakan kotak kayu, kebisingan dapat turun sebesar 5,24%. Adapun setelah ditambahkan bulu ayam, kebisingan yang dihasilkan mesin dapat turun 10,10% (untuk kepadatan 1 ons/ 3375 cm3), dan sebesar 11,32% dan 13,19%, masing-masing untuk kepadatan bulu ayam 2 ons/ 3375 cm3 dan 3 ons/ 3375 cm3. Penurunan kebisingan yang paling tinggi adalah dari 92,36 dB A menjadi 80,18 dB A. Berdasarkan hasil tersebut, untuk mengurangi kebisingan di kiosnya, kepada Bapak X disarankan untuk menggunakan kotak kayu berisi bulu ayam dengan kepadatan 3 ons/ 3375 cm3 kotak. Kata kunci: kebisingan, peredam suara mesin, bulu ayam