PENGARUH PENYULUHAN OLEH KADER TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN SIKAP DAN TINDAKAN PARA IBU DALAM PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI JATISARONO NANGGULAN KULON PROGO TAHUN 2011

PENGARUH PENYULUHAN OLEH KADER TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN SIKAP DAN TINDAKAN PARA IBU DALAM PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI JATISARONO NANGGULAN KULON PROGO TAHUN 2011
2011
en
Thesis
text
Demam Berdarah Dengue (DBD) berkaitan dengan perilaku. Perilaku mempunyai 3 domain yaitu tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan. Desa Jatisarono mempunyai jumlah kasus DBD yang paling banyak di Kecamatan Nanggulan, Kulon Progo yaitu 16 kasus pada tahun 2010. Survey menunjukkan hasil bahwa 70% para ibu memiliki pengetahuan yang baik, 10% cukup baik dan 20% kurang baik; 60% memiliki sikap yang baik dan 40% cukup baik; 10% memiliki tindakan yang baik, 50% cukup baik dan 40% kurang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan oleh kader terhadap pengetahuan, sikap, dan tindakan para ibu dalam pencegahan DBD di Desa Jatisarono, Nanggulan, Kulon Progo. Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Experiment dengan pendekatan Non Equivalent Control Group Design. Jumlah sampel sebanyak 60 ibu di Desa Jatisarono dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dengan 30 anggota setiap kelompok. Kedua kelompok diberikan soal tes pengetahuan dan sikap, serta checklist tindakan untuk pretest dan posttest. Hasil selisih nilai pengetahuan, sikap dan tindakan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dianalisis dengan uji Multivariat Anava. Hasil Multivariat test adalah F uji Roy’s Largest Root nilai p=0,000, artinya perbedaan yang bermakna pada selisih nilai pengetahuan, selisih nilai sikap dan selisih nilai tindakan antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol. Hasil Tests of Between-Subjects Effects adalah p selisih nilai pengetahuan adalah 0,000, artinya ada perbedaan yang bermakna pada selisih nilai pengetahuan antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol; hasil p selisih nilai sikap adalah 0,000, artinya ada perbedaan yang bermakna pada selisih nilai sikap antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol; hasil p selisih nilai tindakan adalah 0,000, artinya ada perbedaan yang bermakna pada selisih nilai tindakan antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol. Para kader di Desa Jatisarono yang telah mendapatkan pelatihan disarankan untuk mendiskusikan materi dengan kader yang tidak mengikuti pelatihan. Sanitarian Puskesmas Nanggulan disarankan menggunakan materi pencegahan DBD yang digunakan dalam penelitian ini sebagai pelengkap upaya pencegahan DBD yang telah dilakukan di Kecamatan Nanggulan. Kata kunci : DBD, penyuluhan, kader, pengetahuan, sikap, tindakan