PENGARUH INTENSITAS PENCAHAYAAN PADA BIDANG KERJA TERHADAP TINGKAT KELELAHAN KERJA DI INDUSTRI X

PENGARUH INTENSITAS PENCAHAYAAN PADA BIDANG KERJA TERHADAP TINGKAT KELELAHAN KERJA DI INDUSTRI X
2013-07-28
en
Thesis
text
Tenaga kerja memiliki dampak dan mengalami risiko kelelahan kerja yang disebabkan oleh faktor lingkungan kerja seperti intensitas pencahayaan. Pencahayaan merupakan salah satu komponen agar pekerja dapat bekerja secara aman dan nyaman, serta meminimalisir terjadinya angka kecelakaan kerja akibat kelelahan kerja. Tujuan penelitian mengetahui pengaruh intensitas pencahayaan pada bidang kerja terhadap tingkat kelelahan kerja di Industri X. Metode penelitian ini menggunakan studi Cross Sectional. Sampel penelitian ini menggunakan metode Total Sampling. Lokasi penelitian di Industri X Dusun Denggung, Desa Tridadi, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Subyek penelitian adalah tenaga kerja bagian Mounting Process sebanyak 30 responden. Analisis data menggunakan uji Kolmogorov Smirnov untuk mengetahui normalitas data, selanjutnya diuji menggunakan Korelasi Pearson apabila data normal, sedangkan untuk data tidak normal diuji menggunakan Korelasi Spearman,dengan taraf signifikan = 0,05. Hasil penelitian hubungan intensitas pencahayaan dengan kelelahan kerja secara subyektif sebelum bekerja nilai sig. 0,046; waktu istirahat nilai sig. 0,073; waktu sesudah bekerja nilai sig. 0,328. Hubungan intensitas pencahayaan dengan kelelahan kerja secara obyektif sebelum bekerja nilai sig. 0,458; waktu istirahat nilai sig. 0,990; waktu sesudah bekerja nilai sig. 0,960. Kesimpulan intensitas pencahayaan memiliki hubungan dengan kelelahan kerja secara subyektif yang diukur waktu sebelum bekerja, tidak ada hubungan antara intensitas pencahayaan dengan tingkat kelelahan subyektif pengukuran waktu istirahat, dan tidak ada hubungan antara intensitas pencahayaan dengan tingkat kelelahan kerja subyektif pengukuran waktu sesudah bekerja. Intensitas pencahayaan tidak memiliki hubungan dengan kelelahan kerja secara obyektif yang diukur waktu sebelum bekerja, tidak ada hubungan antara intensitas pencahyaan denga tingkat kelelahan obyektif pengukuran waktu istirahat, dan tidak ada hubungan antara intensitas pencahayaan dengan tingkat kelelahan kerja obyektif pengukuran waktu sesudah bekerja. Saran yang diberikan yaitu memperbaiki potensi lingkungan kerja yang dinyatakan sebagai penyebab munculnya kelelahan kerja dan tenaga kerja sebaiknya memanfaatkan waktu istirahat. Kata Kunci : Intensitas pencahayaan, Kelelahan kerja, Tenaga kerja, Bagian Mounting Process