HUBUNGAN ANTARA KONDISI FISIK DAN FISIOLOGIS RUMAH DENGAN
FREKUENSI KEJADIAN PENYAKIT ISPA PADA BALITA DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS SAWANGAN II KABUPATEN MAGELANG
TAHUN 2013
HUBUNGAN ANTARA KONDISI FISIK DAN FISIOLOGIS RUMAH DENGAN
FREKUENSI KEJADIAN PENYAKIT ISPA PADA BALITA DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS SAWANGAN II KABUPATEN MAGELANG
TAHUN 2013
2013-07-19
en
Thesis
text
Unsur fisik dan fisiologis dari rumah dapat berpengaruh bagi
penghuninya. Unsur fisik tersebut antara lain yaitu luas ventilasi, jenis plafon,
jenis dinding, dan unsur fisiologis rumah antara lain yaitu suhu, kelembaban,
serta pencahayaan dalam rumah. Perumahan yang tidak sehat akan dapat
menimbulkan berbagai macam penyakit, terutama penyakit yang berbasis
lingkungan seperti penyakit ISPA. Sebagai kelompok penyakit, ISPA juga
merupakan salah satu penyebab utama kunjungan pasien di sarana kesehatan.
Metode penelitian yang digunakan adalah survei dengan pendekatan
cross sectional. Subyek penelitian adalah 74 orang tua yang memiliki balita
menderita ISPA di Desa Gondowangi, Kecamatan Sawangan. Variabel bebas
adalah kondisi fisik rumah meliputi: luas ventilasi, jenis lantai, jenis dinding, jenis
plafon, dan fisiologis rumah meliputi: suhu rumah, kelembaban rumah,
pencahayaan alami. Data di analisis dengan uji Chi Square dengan α = 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan dari 74 rumah responden, sebanyak 19
rumah (25,68%) yang Memenuhi Syarat kesehatan dan 55 rumah (74,32%)
Tidak Memenuhi Syarat kesehatan. Dari 55 rumah balita yang Tidak Memenuhi
Syarat kesehatan sebagian besar (70,91%) balita yang tinggal dirumah tersebut
tergolong Jarang terkena ISPA, dan 19 rumah balita yang Memenuhi Syarat
sebagian besar (84,21%) balita yang tinggal dirumah tersebut tergolong Jarang
terkena ISPA. Hasil uji statistik Chi Square menghasilkan nilai p=0,364 (p>0,05),
maka dapat diambil kesimpulan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna
antara kondisi fisik dan fisiologis rumah dengan frekuensi kejadian ISPA pada
balita di wilayah kerja Puskesmas Sawangan II Kabupaten Magelang Tahun
2013. Disarankan kepada pihak Puskesmas Sawangan II untuk memberikan
penyuluhan kepada masyarakat agar selalu memperhatikan kondisi fisik dan
fisiologis rumah sehingga dapat mencegah terjadinya ISPA. Penyuluhan
dilakukan sebulan sekali pada saat Posyandu.
Kata Kunci : ISPA, Kondisi Fisik Rumah, Kondisi Fisiologis Rumah