PENGARUH VARIASI LAMA WAKTU KONTAK TANAMAN LIDAH MERTUA (Sansevieria trifasciata lorentii mein leibling) TERHADAP PENURUNAN KADAR KARBON MONOKSIDA (CO) DAN SULFUR DIOKSIDA (SO2) INDOOR

PENGARUH VARIASI LAMA WAKTU KONTAK TANAMAN LIDAH MERTUA (Sansevieria trifasciata lorentii mein leibling) TERHADAP PENURUNAN KADAR KARBON MONOKSIDA (CO) DAN SULFUR DIOKSIDA (SO2) INDOOR
2013-07-09
en
Thesis
text
Daerah perkotaan yang mempunyai banyak kegiatan industri dan teknologi serta lalu-lintas yang padat mengakibatkan peningkatan pencemaran udara. Dalam seminar internasional The Utilization of Catalytic Converter and Unleaded Gasoline for Vehicle dinyatakan bahwa 70% gas beracun yang ada di udara terutama di kota besar berasal dari kendaraan bermotor, sedangkan 30% sumber pencemaran berasal dari kegiatan industri, rumah tangga dan lain-lain. Peningkatan jumlah kendaraan bermotor akan meningkatkan risiko pada penambahan gas beracun di udara terutama CO dan SO2. The National Institute of Occupational Safety and Health (NIOSH) mengemukakan bahwa rendahnya kualitas udara dalam ruangan disebabkan oleh sumber kontaminan dari dalam ruangan yang lebih besar yaitu sebesar 16% dibandingkan dengan kontaminan dari luar ruangan yaitu 10%, sehingga permukiman yang berdekatan dengan jalan raya atau berada di daerah perkotaan berpotensi besar terpapar oleh CO dan SO2 yang berasal dari gas-gas buangan kendaraan. Tujuan dari penelitian adalah diketahuinya penurunan kadar karbon monoksida (CO) dan sulfur dioksida (SO2) indoor setelah dikontakkan dengan tanaman lidah mertua (Sansevieria trifasciata lorentii mein leibling) dengan variasi lama waktu kontak yaitu 2 jam, 4 jam dan 6 jam serta diketahui lama waktu kontak tanaman lidah mertua yang paling banyak menurunkan kadar karbon monoksida (CO) dan sulfur dioksida (SO2) indoor. Metode penelitian adalah bersifat Quasi Eksperiment dengan desain Control Time Series Design. Data yang diperoleh kemudian dianalisa secara deskriptif dan analitik. Hasil penelitian diketahui bahwa penurunan rata-rata kadar CO indoor pada kelompok kontrol dengan lama waktu kontak 2 jam, 4 jam dan 6 jam berturut-turut adalah sebesar 47,17 ppm (2,30%), 120,67 ppm (5,87%), 212,83 ppm (10,36%) dan pada kelompok perlakuan dengan lama waktu kontak 2 jam, 4 jam dan 6 jam berturut-turut adalah sebesar 400,83 ppm (19,57%), 881,50 ppm (43,05%), 1717,50 ppm (83,88%). Sedangkan penurunan rata-rata kadar SO2 indoor pada kelompok kontrol dengan lama waktu kontak 2 jam, 4 jam dan 6 jam berturut-turut adalah sebesar 24,17 ppm (1,76%), 62,67 ppm (4,57%), 114,00 ppm (8,32%) dan pada kelompok perlakuan dengan lama waktu kontak 2 jam, 4 jam dan 6 jam berturut-turut adalah sebesar 225,00 ppm (16,63%), 480,00 ppm (35,48%), 886,33 ppm (65,52%). Dari hasil uji Anava terhadap kadar CO diperoleh p-value 0,000 < α, terhadap kadar SO2 diperoleh p-value 0,000 < α. Dari hasil uji LSD diperoleh p-value 0,000 < α. Kesimpulan dari penelitian adalah ada penurunan kadar karbon monoksida (CO) dan sulfur dioksida (SO2) indoor setelah dikontakkan dengan tanaman lidah mertua (Sansevieria trifasciata lorentii mein leibling) dengan variasi lama waktu kontak, diperoleh p-value 0,000 < α. Lama waktu kontak tanaman lidah mertua yang paling banyak menurunkan kadar karbon monoksida (CO) dan sulfur dioksida (SO2) indoor yaitu 6 jam dengan mean difference kadar CO adalah 1504,66667 dan mean difference kadar SO2 adalah 772,33333. Kata Kunci : Lidah mertua (Sansevieria trifasciata lorentii mein leibling), Karbon Monoksida (CO) dan Sulfur Dioksida (SO2)