FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH PUSKESMAS KOKAP II KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2012
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH PUSKESMAS KOKAP II KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2012
2013-07-13
en
Thesis
text
Malaria masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di banyak daerah
termasuk di wilayah Puskesmas Kokap II.Wilayah kerja Puskesmas Kokap II
terdiri atas 2 desa yaitu desa Hargowilis dan desa Hargotirto. Menurut data malaria
tahun 2012 dikatakan bahwa desa Hargowilis tergolong dalam kategori MCI
(Medium Case Incidence) dimana API 0,29 % dan desa Hargotirto tergolong dalam
kategori HCI (High Case Incidence) dengan API 7,52%.Tujuan dari penelitian ini
adalah mengetahui factor-faktor yang berhubungan dengan kejadian malaria di
wilayah Puskesmas Kokap II tahun 2012.
Metode penelitian ini merupakan penelitian survey dengan pendekatan case control
menggunakan rollmeter, aerosol dengan bahan aktif propoksur 1.0% dan
transfluthrin 0.04%, anemometer, mikroskop, termohigrometer, dan panduan
pertanyaan. Sampel penelitian ini berjumlah 100 responden yang terbagi atas 50
respon dan pada kelompok kasus dan 50 orang pada kelompok control.
Hasil penelitian ini diuji menggunakan Chi Square tingkat kepercayaan 95%, untuk
umur diperoleh nilai p = 0,673, jenis kelamin diperoleh nilai p = 0,317, tingkat
pendidikan diperoleh nilai p = 0,019, kepadatan vector dalam rumah diperoleh p =
0,046, jarak rumah dengan vegetasi perindukan nyamuk diperoleh nilai p = 0,071,
jarak rumah dengan kandang diperoleh nilai p = 0,000, perilaku diperoleh nilai p =
0,000.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan
kejadian malaria di wilayah Puskesmas Kokap II tahun 2012 adalah tingkat
pendidikan, kepadatan vector dalam rumah, jarak rumah dengan kandang dan
perilaku. Saran yang diberikan adalah masyarakat yang memiliki ternak besar
seperti sapi dan kerbau hendaknya meletakkan ternaknya pada jarak ≥ 10 meter
dari rumah, penyuluhan dengan menggunakan media agar lebih menarik untuk
meningkatkan kesadaran dan perubahan perilaku dari masyarakat, penguatan
surveilans migrasi dalam menangani peningkatan kasus yang disebabkan karena
migrasi penduduk ke daerah yang endemis.
Kata kunci : Malaria, Kepadatan Nyamuk, Faktor Risiko