HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA SUBYEKTIF, SIKAP PAKSA
KERJA DAN GERAKAN BERULANG DENGAN KEJADIAN
CUMULATIVE TRAUMA DISORDERS (CTDs) PADA TENAGA KERJA
DI TENUN LURIK KURNIA
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA SUBYEKTIF, SIKAP PAKSA
KERJA DAN GERAKAN BERULANG DENGAN KEJADIAN
CUMULATIVE TRAUMA DISORDERS (CTDs) PADA TENAGA KERJA
DI TENUN LURIK KURNIA
2012-06-18
en
Thesis
text
Wilayah Krapyak kaya akan industri konveksi, berdasarkan pengamatan
banyak masyarakat di wilayah ini bekerja di bidang konveksi. Data dari Dinas
Kesehatan Kota Yogyakarta 6.716 jiwa mengalami gangguan otot dan jaringan
pengikat yang merupakan permasalahan yang sering muncul pada tenaga kerja
konveksi. Industri Tenun Lurik Kurnia merupakan salah satu industri konveksi
yang mempertahankan warisan budaya dengan menggunakan ATBM dalam
proses produksinya. Hal ini yang melatarbelakangi dilakukannya penelitian di
Industri Tenun Lurik Kurnia.
Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara beban kerja
subyektif, sikap paksa dan gerakan berulang dengan kejadian Cumulative
Trauma Disorders (CTDs) pada tenaga kerja di Tenun Lurik Kurnia.
Penelitian ini merupakan penelitian survey dengan pendekatan cross
sectional. Variabel bebas dari penelitian ini beban kerja subyektif, sikap paksa
kerja dan gerakan berulang tenaga kerja di Tenun Lurik Kurnia. Variabel terikat
penelitian ini ialah kejadian Cumulative Trauma Disorders (CTDs). Data
selanjutnya dianalisis menggunakan Uji Korelasi Spearman untuk mengetahui
adanya hubungan yang signifikan atau sebaliknya.
Hasil penelitian ini, variabel beban kerja subyektif dari 49 tenaga kerja
yang mengalami beban kerja ringan dan keluhan CTDs ringan paling banyak
dengan jumlah 21 orang atau 42,8% dan sisanya pada kategori sedang dan
berat. Uji statistik menunjukkan ada korelasi yang signifikan antara beban kerja
dan kejadian CTDs. Variabel sikap paksa kerja yang tertinggi mengalami
keluhan CTDs sedang dengan sikap paksa sedang 38,8%. Uji statistik
menunjukkan ada korelasi yang signifikan antara sikap paksa kerja dan
kejadian CTDs. Variabel yang terakhir ialah gerakan berulang, rata-rata
pengulangan 87 pengulangan/menit. Namun, Uji statistik menunjukkan tidak
ada korelasi yang signifikan antara gerakan berulang dan kejadian CTDs.
Penelitian ini dapat disimpulkan ada hubungan dan korelasi positif antara
beban kerja subyektif dengan kejadian Cumulative Trauma Disorders, ada
hubungan dan korelasi positif antara sikap paksa kerja dengan kejadian
Cumulative Trauma Disorders (CTDs) dan tidak ada hubungan dan korelasi
positif antara gerakan berulang dengan kejadian Cumulative Trauma Disorders
pada tenaga kerja di Tenun Lurik Kurnia.
Kata Kunci : CTDs, beban kerja, sikap paksa, gerakan berulang