HUBUNGAN ANTARA ASPEK FISIOLOGIS RUMAH DAN PERILAKU DENGAN KEJADIAN PENYAKIT TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUNGKID
KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012
HUBUNGAN ANTARA ASPEK FISIOLOGIS RUMAH DAN PERILAKU DENGAN KEJADIAN PENYAKIT TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUNGKID
KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012
2012-07-03
en
Thesis
text
Tuberkulosis merupakan penyakit menular dan bersifat kronis yang
disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis mempunyai
angka kesakitan dan kematian yang tinggi di berbagai Negara di dunia. Indonesia
pada tahun 2009 dan 2010 menduduki peringkat kelima di dunia. Lima Negara
dengan jumlah tersebar kasus penyakit tuberkulosis paru adalah India, Cina,
Afrika Selatan, Nigeria dan Indonesia. Diperkirakan penyakit ini telah menyerang
sepertiga jumlah penduduk dunia dengan 95% penderitanya berada di Negara
berkembang dan sebanyak dua pertiga kasus menyerang golongan usia
produktif. Berdasarkan profil Puskesmas Mungkid tahun 2010 sampai 2011,
masyarakat yang menderita TB Paru sebanyak 32 orang.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara aspek
fisiologis rumah dan perilaku dengan kejadian penyakit TB Paru di wilayah kerja
Puskesmas Mungkid Kabupaten Magelang. Jenis penelitian yang dilakukan
adalah penelitian survei analitik, yaitu survei atau penelitian yang mencoba
menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Metode
pendekatan waktu yang digunakan adalah pendekatan case control. Analisis
statistik dengan menggunakan chi square dengan derajat kepercayaan 95%.
Hasil analisis statistik diketahui bahwa ada hubungan yang signifikan
antara kelembaban ruang (ρ=0,002), pencahayaan ruang (ρ=0,031) dan luas
ventilasi (ρ=0,005) dengan kejadian penyakit TB Paru. Sedangkan yang tidak
ada hubungan dengan kejadian penyakit TB Paru adalah kepadatan hunian
(ρ=0,157) dan kebiasaan membuka jendela (ρ=0,379). Hasil odd ratio adalah
kelembaban ruang (OR=6,729), pencahayaan ruang (OR=4,125), kepadatan
hunian (OR=4,571) dan kebiasaan membuka jendela (OR=1,490).
Kesimpulannya adalah ada hubungan antara kelembaban ruang,
pencahayaan ruang dan luas ventilasi dengan kejadian penyakit TB Paru. Tidak
ada hubungan antara kepadatan hunian dan kebiasaan membuka jendela
dengan kejadian penyakit TB Paru. Saran yang dapat diberikan pada masyarakat
adalah melakukan perbaikan fisik rumah dengan memperhatikan aspek-aspek
rumah sehat, penambahan genteng kaca
Kata Kunci : aspek fisiologis rumah, perilaku, penyakit TB Paru.