Pengaruh Penambahan Pheromon, Bomyl, Tiametoksam
sebagai Sex Attractan pada Lem Perekat Lalat
terhadap Jumlah Lalat yang Tertangkap
di Peternakan Ayam
Pengaruh Penambahan Pheromon, Bomyl, Tiametoksam
sebagai Sex Attractan pada Lem Perekat Lalat
terhadap Jumlah Lalat yang Tertangkap
di Peternakan Ayam
2012
en
Thesis
text
Keberadaan lalat dan gangguan yang diakibatkannya sampai dengan
saat ini belum dapat diatasi secara optimal. Peternakan ayam adalah salah satu
tempat yang disukai lalat karena berhubungan dengan kotoran yang dikeluarkan
dari ayam tersebut. Cara pengendalian lalat yang ada sekarang memiliki
masalah estetika karena serangga yang tertangkap terlihat dengan jelas.
Penelitian ini menggunakan kertas perekat lalat untuk menangkap lalat sehingga
dapat meminimalkan populasi lalat di peternakan ayam tersebut.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penambahan
pheromon, bomyl, tiametoksam sebagai sex attractant terhadap jumlah lalat yang
tertangkap pada lem perekat lalat.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan
rancangan post test only with control group. Lokasi penelitian ada di Bantulan,
Margokaton, Seyegan, Sleman selama 15 hari observasi. Pengamatan jumlah
lalat yang tertangkap dan penggantian kertas perekat dilakukan setiap 6 jam.
Data penelitian dianalisis dengan uji statistik one way anova menggunakan
perangkat lunak SPSS.
Lalat yang tertangkap pada lem perekat lalat dengan penambahan sex
attractant lebih banyak dibandingkan dengan yang tertangkap pada lem perekat
tanpa sex attractant. Kemudian diketahui pula bahwa jumlah lalat yang
tertangkap pada lem perekat lalat yang ditambahkan sex attractant yang
digunakan berbeda secara bermakna, dan jenis sex attractant yang paling
banyak dihinggapi lalat adalah tiametoksam.
Kesimpulan dari penelitian ini bahwa penggunaan lem perekat lalat yang
ditambah sex attractant dengan bahan aktif pheromon, bomyl, tiametoksam
berpengaruh terhadap banyaknya lalat yang tertangkap.
Kata kunci: lalat, sex attractant, lem perekat.