HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP, DAN JENIS
DAGANGAN PEDAGANG DENGAN KEBIASAAN
MEMBUANG SAMPAH DI PASAR
INDUK KLATEN
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP, DAN JENIS
DAGANGAN PEDAGANG DENGAN KEBIASAAN
MEMBUANG SAMPAH DI PASAR
INDUK KLATEN
2013
en
Thesis
text
Pasar merupakan suatu tempat umum yang berlokasi permanen, ada
pengelola, fasilitas infrastruktur dan sebagian besar kebutuhan dasar sehari-hari.
Sampah pasar terdiri dari sampah basah dan sampah kering. Berdasarkan
survey pendahuluan pada diketahui bahwa tempat sampah hanya terdapat di
pojok pasar. Sampah yang ada di Pasar Induk Klaten juga masih berserakan
disekitar tempat berjualan. Sampah basah yang berserakan dapat menjadi
perkembangbiakan serangga misalnya lalat. Keberadaan sampah ini,
menimbulkan kondisi lingkungan pasar yang tidah bersih. Berdasarkan dari
pengukuran kepadatan lalat di TPS Pasar Induk diketahui kepadatan lalat lebih
dari 20 ekor per block griil, berarti populasinya sangat padat sehingga perlu
diadakan pengendalian.
Lokasi dalam penelitian ini di Pasar Induk Klaten, dengan jumlah sampel 220
pedagang. Penelitian ini merupakan penelitian survey dengan pendekatan cross
sectional. Populasi adalah seluruh pedagang di Pasar Induk Klaten sebanyak
tampaknya 220 pedagang. Lokasi penelitian adalalah Pasar Induk Klaten.
Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengetahuan, sikap dan jenis
dagangan. Variabel terikat kebiasaan membuang sampah. Analisis data yang
digunakan dengan uji Chi Square
Hasil uji statistik menunjukan bahwa ada hubungan antara pengetahuan,
sikap dan jenis dagangan dengan kebiasaan membuang sampah. Penelitian
dengan kategori pengetahuan tinggi sebanyak 123 orang dan pengetahuan
rendah 97 orang, untuk sikap pedagang ada 136 sikap baik dan 84 sikap buruk,
untuk jenis dagangan ada 144 orang pedagang jenis basah dan 76 orang
pedagang kering, sedangkan untuk kebiasaan membuang sampah baik
sebanyak 101 orang dan kebiasaan membuang sampah buruk sebanyak 119
orang.
Kata kunci : Pengetahuan, sikap, jenis dagangan, kebiasaan membuang
sampah