PEMANFAATAN SAMPAH SAYUR, BUAH DAN AIR CUCIAN BERAS
SEBAGAI PUPUK CAIR ORGANIK UNTUK PERTUMBUHAN
TANAMAN BAYAM CABUT (Amaranthus tricolor L)
PEMANFAATAN SAMPAH SAYUR, BUAH DAN AIR CUCIAN BERAS
SEBAGAI PUPUK CAIR ORGANIK UNTUK PERTUMBUHAN
TANAMAN BAYAM CABUT (Amaranthus tricolor L)
2013
en
Thesis
text
Pasar merupakan salah satu sumber timbulan sampah di Tempat
Pembuangan Akhir. Sampah tersebut seperti sayur dan buah. Sampah yang
tidak dikelola dengan baik, nantinya akan menimbulkan pencemaran lingkungan.
Tanpa mengurangi nilai ekonomis dari sampah tersebut, maka dimanfaatkan
menjadi pupuk cair organik.
Diketahuinya pengaruh penyemprotan pupuk cair organik sampah
sayur, buah dan air cucian beras untuk pertumbuhan tanaman bayam cabut.
True experiment dengan menggunakan desain Post Test With Control
Group Design. Lokasi penelitian di Dusun Karen, Kelurahan Tirtomulyo,
Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Obyek
Penelitian adalah 60 tanaman bayam cabut. Unit analisis dalam penelitian ini
adalah 40 tanaman bayam cabut yang ditanam pada polibag.
Setelah dilakukan uji laboratorium pada tanggal 20 Maret 2013 di Balai
Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Yogyakarta
terdapat kandungan unsur pupuk cair organik sampah sayur, buah dan air cucian
beras antara lain N (1134,74 mg/L), P (17,6100 mg/L) dan K (223 mg/L). Hasil uji
statistik Anova Satu Jalan dengan nilai signifikan p=0,00 < =0,05 yang berarti
ada perbedaan penyemprotan pupuk cair organik sampah sayur, buah dan air
cucian beras untuk pertumbuhan tanaman bayam cabut.
Ada pengaruh pupuk cair organik sampah sayur, buah dan air cucian
beras untuk pertumbuhan tanaman bayam cabut (Amaranthus tricolor L.)
Kata kunci : Sampah, Sayur, Buah, Air Cucian Beras, Pupuk Cair Organik,
Bayam Cabut