PENGARUH KOMPOSISI ARANG KULIT SINGKONG DAN LIMBAH ARANG KAYU DALAM PEMBUATAN BRIKET BIOARANG TERHADAP LAMA MEMBARA DAN WAKTU MENDIDIHKAN AIR

PENGARUH KOMPOSISI ARANG KULIT SINGKONG DAN LIMBAH ARANG KAYU DALAM PEMBUATAN BRIKET BIOARANG TERHADAP LAMA MEMBARA DAN WAKTU MENDIDIHKAN AIR
2014
en
Thesis
text
Pemanfaatan sampah khususnya limbah pertanian sebagai bahan bakar telah diteliti dan dilakukan, baik sebagai alternatif bahan bakar rumah tangga maupun industri kecil seperti pengolahan sampah menjadi briket arang. Kulit singkong merupakan limbah padat hasil industri lanting yang dalam pengolahannya. Produksi limbah kulit singkong pada industri lanting Desa Adirejawetan Kecamatan Adipala mencapai 150 kg per hari dengan harga jual 5000 per dua karung. Sebelum dilakukannya penelitian ini, dilakukan uji pendahuluan pembuatan briket bioarang dengan berbagai jenis perbandingan komposisi arang kulit singkong dan limbah arang kayu yaitu dengan perbandingan 5:0; 0:5; 1:4; 4:1; 2:3; 3:2 dan diperoleh hasil terbaik 1:4. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi arang kulit singkong dan limbah arang kayu (1:4; 1:3; 1:2; 2:1; 3:1; 4:1) dalam pembuatan briket bioarang terhadap lama nyala membara dan waktu mendidihkan air. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain penelitian Post Test Only Group Desain.Obyek penelitian ini adalah semua briket bioarang yang dihasilkan. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah komposisi arang kulit singkong dan limbah arang kayu sedangkan variabel terikatnya yaitu lama nyala membara dan waktu mendidihkan air. Hasil penelitian untuk lama membara perbandingan yang memiliki ratarata waktu tertinggi pada perbandingan 1:4 yaitu 4651,7 detik, perbandingan yang memiliki rata-rata waktu terendah pada perbandingan 4:1 yaitu 3653,7 detik. Hasil uji statistik, diketahui nilai p-value sebesar 0,000 (sig < α = 0,05) yang berarti bahwa ada yang berbeda pada hasil lama membara briket bioarang dengan komposisi arang kulit singkong dan limbah arang kayu perbandingan 1:4; 1:3; 1:2; 2:1; 3:1; 4:1. Hasil penelitian untuk waktu mendidihkan air, yang memiliki rata-rata waktu tertinggi pada perbandingan 4:1 yaitu 974,8 detik, perbandingan yang memiliki rata-rata waktu terendah pada perbandingan 1:4 yaitu 742 detik.Hasil uji statistik, diketahui nilai p-value sebesar 0,000 (sig < α = 0,05) yang berarti bahwa ada yang berbeda pada hasil waktu mendidihkan air briket bioarang dengan komposisi arang kulit singkong dan limbah arang kayu perbandingan 1:4; 1:3; 1:2; 2:1; 3:1; 4:1. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu Ada pengaruh komposisi arang kulit singkong dan limbah arang kayu ( 1:4; 1:3; 1:2; 4:1; 3:1; 2:1) dalam pembuatan briket bioarang terhadap lama membara dan waktu mendidihkan air. Kata Kunci : briket bioarang, waktu mendidihkan air, lama membara,