HUBUNGAN PENCEGAHAN FAKTOR RISIKO DEMAM BERDARAH DENGUE(DBD) DENGAN KEJADIAN DBD DI KELURAHAN PANEMBAHAN KECAMATAN KRATON YOGYAKARTA TAHUN 2013

HUBUNGAN PENCEGAHAN FAKTOR RISIKO DEMAM BERDARAH DENGUE(DBD) DENGAN KEJADIAN DBD DI KELURAHAN PANEMBAHAN KECAMATAN KRATON YOGYAKARTA TAHUN 2013
2014
en
Thesis
text
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh virus dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Wilayah kerja Puskesmas Kraton mencakup 3 kelurahan yaitu Kelurahan Patehan, Panembahan dan Kadipaten. Kelurahan Panembahan merupakan daerah yang paling tinggi kasus DBD pada tahun 2013 yaitu 25 kasus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pencegahan faktor risiko DBD dengan kejadian DBD di Kelurahan Panembahan Kecamatan Kraton Kota Yogyakarta tahun 2013. Penelitian ini merupakan penelitian observasional menggunakan rancangan case control study, dengan pendekatan retrospektif. Variabel penelitian ini adalah 3M (Menguras, Menutup, dan Mengubur), pemakaian anti nyamuk, pelaksanaan ikanisasi dan pemasangan kasa pada ventilasi. Subyek penelitian ini adalah kelompok kasus berjumlah 25 orang dan kelompok kontrol 25 orang. Data diperoleh dari wawancara dan observasi responden. Pengolahan data menggunakan chi square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara pelaksanaan 3M dengan kejadian DBD (p=0,041); ada hubungan antara pemakaian anti nyamuk dengan kejadian DBD (p=0,047); tidak ada hubungan antara pelaksanaan ikanisasi dengan kejadian DBD (p=0,370); ada hubungan antara pemakaian kasa pada ventilasi dengan kejadian DBD (p=0,037); responden yang tidak menggunakan anti nyamuk beresiko 3,188 kali terhadap kejadian DBD (OR=3,188); responden yang tidak memasang kasa pada ventilasi mempunyai resiko 3,692 kali terhadap kejadian DBD. Pencegahan faktor resiko 3M, anti nyamuk dan pemasangan kasa pada ventilasi berhubungan dengan kejadian DBD. Kata kunci : 3M, anti nyamuk, ikanisasi, kasa pada ventilasi, Demam Berdarah Dengue (DBD).