HUBUNGAN JUMLAH POHON TERHADAP SUHU, KELEMBABAN,
PENCAHAYAAN DAN KECEPATAN ANGIN DI PERUMAHAN GRAHA
MANDIRI 1 KECAMATAN MOJOSONGO, KABUPATEN BOYOLALI
HUBUNGAN JUMLAH POHON TERHADAP SUHU, KELEMBABAN,
PENCAHAYAAN DAN KECEPATAN ANGIN DI PERUMAHAN GRAHA
MANDIRI 1 KECAMATAN MOJOSONGO, KABUPATEN BOYOLALI
2014
en
Thesis
text
Suhu udara di perkotaan dirasakan semakin tinggi. Pada tahun 1997,
suhu rata-rata kota pasuruan adalah 29,30
c. Pada tahun 2004, suhu rata-rata
naik menjadi 30,40
c, dan pada tahun 2010 suhu rata-rata menjadi 32,30
c. Salah
satu penyebab meningkatnya suhu di perkotaan adalah berkurangnya Ruang
Terbuka Hijau (RTH) di perkotaan. Berkurangnya RTH di perkotaan ini
diakibatkan salah satunya oleh adanya alih fungsi lahan. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui hubungan jumlah pohon terhadap suhu,
kelembaban, pencahayaan, dan kecepatan angin rumah di perumahan Graha
Mandiri 1 Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali.
Metode penelitian yang digunakan adalah survei dengan pendekatan
cross sectional. Sampel penelitian adalah rumah-rumah di Perumahan Graha
Mandiri 1 kecamatan Mojosongo, kabupaten Boyolali. Teknik pengambilan
sampel menggunkan teknik purposive sampling. Data dianalisis dengan uji
korelasi Pearson Product Moment untuk data normal, dan menggunakan uji
korelasi Spearman untuk data tidak normal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 41 rumah yang diteliti terdapat
pohon. Sebanyak 33 rumah memiliki suhu memenuhi syarat. Sebanyak 3 rumah
memiliki kelembaban memenuhi syarat. Sebanyak 37 rumah memiliki
pencahayaan memenuhi syarat. Tidak ada rumah yang memiliki kecepatan
angin memenuhi syarat. Dari hasil Pearson, ada hubungan antara jumlah pohon
dengan suhu rumah (ρ=0.017, α=0.05). Sebaiknya memperbanyak ruang terbuka
hijau di sekitar perumahan, menanam pot-pot kecil di depan rumah jika tidak ada
lahan kosong untuk ditanami ruang terbuka hijau.
Kata kunci : pohon, suhu, kelembaban, pencahayaan, kecepatan angin